Jika tertuduh berasal dari suku yang lebih kuat dari pihak yang dirugikan, maka tertuduh sering lolos dari hukuman.
Suku-suku terkemuka di Arab memegang otoritas atas wilayah-wilayah tanah. Di antara harta benda yang dimiliki suku-suku adalah tenda-tenda, tempat-tempat berair, padang rumput, dan tanah yang dapat ditanami.
Politik di Arab Jahiliyah
Kekaisaran-kekaisaran di zaman kuno kebanyakan menganggap tanah gurun Arab tidak terlalu penting. Meskipun demikian, suku-suku yang mendiami wilayah ini tidak sepenuhnya luput dalam permainan politik yang besar.
Menurut Illias, Kekaisaran Bizantium dan Sassaniyah melindungi perbatasan selatan mereka dengan menggunakan suku-suku Arab sebagai bawahan.
“Sebagai sekutu dan klien, pasukan Arab merupakan bagian dari pasukan Bizantium dan Sassania dan secara teratur bertempur satu sama lain di medan perang,” jelas Illias.
Kadang-kadang, kerajaan-kerajaan luar melancarkan serangan ke Arab, untuk membalas serangan, dan terkadang untuk menaklukkan wilayah. Namun, Kekuatan-kekuatan luar relatif sulit untuk membangun pijakan permanen di Arab. Mereka cenderung dipukul mundur oleh pasukan Arab dalam beberapa dekade.
Perdagangan di Arab Jahiliyah
Perdagangan adalah cara utama yang digunakan oleh orang-orang Arab Jahiliyah untuk berhubungan dengan kehidupan di luar wilayahnya.
Komoditas utama mereka adalah kulit binatang, kismis, dan perak. Mereka berdagang dengan mengunjungi beberapa pasar di Suriah, Irak, Yaman, dan Etiopia.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR