Namun, citah hanyalah hewan tercepat di darat dalam jarak pendek. Hal itu karena mereka tidak mengejar mangsa dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh.
"Strategi berburu citah lebih pada percepatan dan manuver dengan sangat cepat, menurut sebuah studi tahun 2013 di jurnal Nature. Intinya, daya tahan mereka terbatas.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dengan judul "Locomotion dynamics of hunting in wild cheetahs" dan merupakan jurnal akses terbuka.
"Meskipun citah diakui sebagai hewan darat tercepat, sedikit yang diketahui tentang aspek lain dari keatletisannya yang terkenal, terutama saat berburu di alam liar," tulis para peneliti.
"Di sini kami menjelaskan dan menggunakan pelacak baru dari desain kami sendiri, yang berisi kombinasi Global Positioning System (GPS) dan unit pengukuran inersia, untuk menangkap dinamika alat gerak dan hasil dari 367 perburuan utama lima citah liar di Botswana."
Dari hasil pengukuran tersebut, kecepatan tertinggi citah tercatat sekitar 93 km/jam, tetapi sebagian besar perburuan citah hanya melibatkan kecepatan sedang
"Citah, seperti kebanyakan kucing, bukanlah hewan pengejar," kata Hutchinson.
Tidak ada spesies darat lain yang dapat mencapai 70 mph atau sekitar 112 km/jam, atau bahkan 64 mph atau sekitar 102 km per jam.
Akan tetapi kijang tanduk bercabang (Antilocapra americana) diperkirakan mampu mencapai kecepatan 60 mph atau sekitar 97 km/jam.
Mereka juga dapat mempertahankan kecepatan 45 mph atau sekitar 72 km/jam untuk jarak 1 mil atau sekitar 1,6 km.
Catatan tersebut menurut buku "Built for Speed: A Year in the Life of Pronghorn (Harvard University Press, 2003).
Kemudian, ketika kita memasukkan hewan laut dan unggas, persaingan benar-benar memanas.
Source | : | Live Science,Guinness World Records,Britannica |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR