Nationalgeographic.co.id—Momus adalah salah satu daimon atau personifikasi dari sebuah ide sebagai perwujudan sindirian, ejekan dan kritik dalam mitologi Yunani kuno.
Dia dikatakan sebagai putra Nyx, dewi primordial malam. Menurut Hesiod, Momus tidak punya ayah. Banyak sumber mengatakan bahwa Momus memiliki saudara kembar yaitu Oizys, dewi depresi dan kesengsaraan.
Momus adalah dewa yang paling bertolak belakang dalam mitologi Yunani. Banyak Olympian memiliki sifat temperamen dan kepribadian yang keras, tetapi Momus dikenal karena tidak pernah memiliki kata yang baik untuk siapa pun.
Kadang-kadang, ejekan sang dewa tampak ringan. Dia pernah memuji Cronus hanya untuk melemahkan Zeus. Namun, di lain waktu, Momus bisa berbahaya.
Sebuah sumber dari abad ke-8 SM mengatakan bahwa dia telah memulai konflik Perang Troya tanpa alasan selain karena dia tidak menyukai umat manusia dan ingin melihat penurunan populasi.
Beberapa penulis bahkan menyebutkan bahwa Momus dikeluarkan dari Gunung Olympus karena sikap negatifnya yang terus-menerus. Para dewa tidak mau menanggung kritik tanpa akhir dan kata-kata tajam yang ditujukan kepada mereka.
Satu-satunya yang Momus tidak punya hal negatif untuk dikatakan, menurut penyair Callimachus, adalah Aphrodite. Ketika dia tidak dapat menemukan kesalahan pada dewi kecantikan, dia terpaksa mengatakan bahwa sandalnya berdecit saat dia berjalan.
Namun, kisah Momus yang paling terkenal dan lidahnya yang tajam bukanlah mitos yang sebenarnya. Dia secara mencolok ditampilkan dalam salah satu dongeng Aesop.
Ceritanya mengatakan bahwa tiga dewa yang paling kuat, Zeus, Athena dan Poseidon, berdebat tentang siapa yang dapat membuat hal yang paling baik. Mereka memutuskan untuk masing-masing membuat sesuatu yang baru dan meminta Momus menilai pekerjaan mereka.
Poseidon menciptakan banteng. Ketika Momus melihatnya, dia mengatakan bahwa itu seharusnya diberi mata di bawah tanduknya sehingga bisa membidik dengan lebih baik saat menanduk sesuatu.
Zeus menciptakan manusia, tetapi Momus juga menemukan kesalahan dalam hal ini. Dia berkata bahwa hati seorang pria harus terlihat sehingga orang lain dapat mengetahui pikirannya yang sebenarnya.
Akhirnya, Athena membuat rumah untuk ditinggali manusia. Sementara Momus mengakui konstruksinya yang sangat bagus, dia percaya bahwa akan lebih baik jika roda terpasang sehingga seseorang dapat bergerak sesuai keinginannya.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Source | : | Mythology Source |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR