Peran Sihir dalam Sejarah Mesir kuno
Sihir juga merupakan bagian penting dari agama Mesir Kuno. Orang Mesir percaya bahwa sihir dapat digunakan untuk mengendalikan orang lain dan membuat mereka melakukan apa yang mereka inginkan.
Keyakinan ini mengarah pada pengembangan berbagai praktik magis, seperti mantra dan pesona.
Orang Mesir menggunakan kata 'Heka' untuk sihir. Ini menunjukkan serangkaian praktik magis yang digunakan untuk berbagai tujuan, seperti melindungi, menyembuhkan orang sakit, membuat seseorang jatuh cinta padamu, mengusir roh jahat, atau membawa keberuntungan.
Peran Para Pendeta
Pendeta memainkan peran yang sangat penting dalam agama Mesir Kuno. Mereka bertanggung jawab untuk melakukan ritual dan mereka juga bertindak sebagai mediator antara manusia dan para dewa.
Para pendeta biasanya laki-laki, tetapi ada juga beberapa pendeta wanita. Peran pendeta adalah bertindak sebagai pelayan dewa, seperti halnya budak melayani tuannya dalam kehidupan nyata.
Setiap hari, para pendeta harus melakukan ritual yang melibatkan persembahan makanan dan minuman kepada patung dewa untuk 'makan dan minum'.
Tindakan ini mungkin tampak aneh bagi kita, tetapi orang Mesir benar-benar percaya bahwa para dewa ada di batu representasi para dewa dan bahwa jika ritual ini tidak dilakukan, para dewa akan menjadi marah, dan bencana akan menimpa kerajaan.
Ritual ini dianggap sangat penting sehingga biasanya dilakukan oleh imam besar yang bertindak atas nama firaun sendiri. Selain itu, hanya firaun dan imam besar yang diizinkan memasuki tempat suci terdalam dari kuil, tempat patung dewa itu berada.
Para pendeta diharuskan mencukur seluruh tubuh mereka, karena hal ini dianggap akan membuat mereka lebih murni dan lebih mampu berkomunikasi dengan para dewa.
Ada juga ritual dan upacara rumit yang terkait dengan proses mumifikasi. Ritual ini untuk melestarikan tubuh setelah kematian agar bisa digunakan di akhirat.
Mumifikasi adalah proses yang panjang dan rumit yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 70 hari bagi para pendeta untuk menyelesaikannya.
Peran Kuil
Kuil sangat penting dalam agama Mesir Kuno. Tempat di mana orang bisa pergi untuk menyembah dewa dan memberi mereka hadiah. Kuil juga digunakan untuk penyimpanan, karena di dalamnya terdapat banyak barang berharga milik para dewa.
Banyak kuil Mesir memiliki perpustakaan tempat menyimpan pengetahuan penting, baik yang tertulis di atas papirus atau di prasasti.
Kuil terbesar di Mesir Kuno adalah kuil Amun di Karnak. Kuil ini panjangnya lebih dari 500m dan berisi lebih dari 100 kamar. Itu adalah salah satu tempat paling suci di seluruh Mesir.
Namun, kepercayaan terpenting adalah bahwa bangunan kuil dalam sejarah Mesir kuno dianggap sebagai rumah dewa. Kuil dirancang dan dibangun dengan sangat hati-hati untuk mencerminkan kepercayaan ini.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR