Tentara Het dipimpin oleh Raja Muwatalli II (1310-1265 SM). Meskipun kurang dikenal, ia adalah seorang komandan yang sama terampilnya dengan Ramses II.
Muwatalli menghadapi banyak tantangan politik, sosial, dan militer selama masa pemerintahannya. Dia adalah seorang diplomat terampil yang berhasil menegosiasikan perjanjian dengan tetangganya, termasuk perjanjian dengan Wilusa (Troy).
Dia berperang melawan orang Kaska di utara dan menangani pemberontakan Piyama-Radu di barat. Mungkin sebagai pengakuan atas konfrontasi yang akan datang dengan Mesir, Muwatalli juga merelokasi ibu kota Het ke kota Tarhuntassa di selatan, yang lebih dekat ke Suriah. Namun, ada pula yang memandang hal ini sebagai upaya reformasi agama.
Tentara Mesir dan Het
Baik bangsa Het maupun Mesir mengumpulkan pasukan dalam jumlah besar untuk mempersiapkan pertempuran yang akan datang. Setiap pasukan berjumlah sekitar 20.000-50.000 tentara.
Tentara Mesir dibagi menjadi empat divisi (Amun, Re, Seth, & Ptah) dan tampaknya mencakup sejumlah besar tentara bayaran Kanaan dan Sherden. Pasukan Het juga memasukkan sejumlah besar pasukan sekutu ke dalam barisan mereka. Tentara Het terdiri dari kontingen sekutu dari Kadesh, Aleppo, Ugarit, Mitanni, Carchemish, Wilusa (Troy), dan beberapa bagian lain di utara dan barat Anatolia.
Orang Mesir mencatat daftar 19 kontingen sekutu di tentara Het. Dengan Ramses II dan Muwatali II sebagai komando keseluruhan pasukan masing-masing, terdapat juga sejumlah pejabat tinggi, pangeran, dan raja lainnya yang memimpin pasukan di medan perang.
Kontingen terpenting tentara Mesir dan Het tentu saja adalah korps kereta. Kereta Zaman Perunggu pada dasarnya adalah platform penembakan bergerak untuk pemanah dan pelempar lembing, mereka tidak menabrak formasi infanteri seperti tank. Ada juga beberapa perbedaan antara kereta Het dan kereta Mesir.
Roda kereta perang Het ditempatkan di tengah-tengah kereta. Hal ini memungkinkan mereka membawa tiga orang dalam pertempuran, seorang kusir, seorang pemanah, dan seorang penombak atau pembawa perisai.
Sebagai perbandingan, kereta Mesir jauh lebih ringan dan memiliki roda di bagian belakang gerbong sehingga memungkinkan mereka membawa dua awak, seorang kusir dan seorang pemanah.
Pertempuran Kadesh 1274 SM: Mesir Kuno vs Het
Banyak tentara divisi Re melarikan diri, yang tersebar pada pembukaan pertempuran Kadesh menuju ke kamp Mesir. Orang Het menyerbu kamp Mesir dan mulai menjarah karena mereka yakin pertempuran sudah berakhir.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR