Nationalgeographic.co.id—Mesir Kuno terkenal dengan praktik penguburannya yang rumit, dan salah satu yang paling terkenal adalah mumifikasi.
Proses ini menyangkut pelestarian tubuh seseorang agar dapat digunakan di akhirat dalam sejarah Mesir kuno.
Mumifikasi dalam sejarah Mesir kuno telah membuat orang terpesona selama berabad-abad. Orang Mesir kuno mampu mengawetkan jenazah selama ribuan tahun, dan ilmu pengetahuan modern memungkinkan kita mempelajari lebih lanjut tentang metode mereka. Tapi, bagaimana sebenarnya mereka membuat mumi? Berikut langkah-langkahnya.
Siapkan Tubuh
Proses mumifikasi biasanya dilakukan di bengkel khusus dekat makam atau di kuil. Para pembalsem akan mulai dengan membasuh jenazah dengan air dari Sungai Nil. Sungai ini dianggap suci oleh orang Mesir, sehingga proses pencuciannya mungkin ada unsur keagamaan di dalamnya.
Selain itu, membasuh tubuh dengan air dilakukan untuk menghilangkan segala kotoran atau kotoran yang ada di dalam tubuh.
Pengangkatan Organ
Langkah pertama dalam mumifikasi adalah mengeluarkan organ dalam dari tubuh. Hal ini dilakukan melalui sayatan kecil di sisi kiri perut.
Organ-organ tersebut kemudian ditempatkan dalam toples kanopi, yang dihias dengan kepala keempat putra Horus, yang dipercaya dapat melindungi organ tersebut.
Paru-parunya ditempatkan di dalam toples dengan kepala dewa berkepala serigala, Duamutef; perut di dalam toples dengan kepala dewa berkepala manusia, Imsety; usus di dalam toples dengan kepala dewa berkepala babon, Hapy; dan hati di dalam toples dengan kepala dewa berkepala elang, Qebehsenuef.
Mengeluarkan Otak
Selama proses mumifikasi di Mesir kuno, pembalsem mengeluarkan otak dari tengkorak orang yang meninggal. Otak dianggap tidak begitu penting di akhirat dan dibuang.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR