Kekaisaran Bizantium bergantung dengan pasukan bayaran yang dikenal dengan ordo militer. Organisasi yang menyediakan berbagai unit tentara bayaran termasuk kavaleri ringan Turki, Pengawal Varangian keturunan Anglo-Saxon dan Viking yang memiliki senjata besar.
Kemudian kapak perang, infanteri Serbia, Hongaria, dan Rusia. Semuanya sangat terorganisir dan terlatih dan yang paling berguna adalah, para insinyur Bizantium yang membawa keahlian yang sangat berharga dalam peperangan pengepungan.
Ordo Militer
Ordo militer awalnya dibentuk untuk melindungi dan menawarkan perawatan medis bagi para peziarah yang melakukan perjalanan melalui Tanah Suci.
Di antara ordo militer yang ada, yaitu Kesatria Templar, Kesatria Hospitaller, dan Kesatria Teutonik segera memantapkan diri mereka sebagai kehadiran militer yang sangat berharga di wilayah tersebut.
Kesatria Templar didirikan pada tahun 1119 dan diberi pengakuan kepausan pada tahun 1129. Ordo ini adalah ordo militer Katolik abad pertengahan.
Anggotanya menggabungkan kecakapan bela diri dengan kehidupan biara untuk mempertahankan tempat suci Kristen dan peziarah di Timur Tengah dan tempat lain.
Sementara, Kesatria Hospitaller adalah ordo militer Katolik abad pertengahan yang didirikan pada tahun 1113 M dengan nama lengkap 'Kesatria Ordo Hospitaller Santo Yohanes dari Yerusalem'.
Setelah markas mereka dipindahkan ke Rhodes pada awal abad ke-14 M, anggota ordo tersebut sering disebut Knights of Rhodes. Ketika mereka pindah lagi pada tahun 1530 M, kali ini ke Malta, mereka kemudian dikenal sebagai Knights of Malta.
Kesatria Teutonik abad pertengahan adalah anggota militer Katolik Deutscher Orden atau Ordo Teutonik, yang secara resmi didirikan pada Maret 1198 M. Misi pertama para kesatria Teutonik adalah membantu merebut kembali Yerusalem pada Perang Salib Ketiga (1187-1192 M).
Kesatria dari ordo militer direkrut dari seluruh Eropa dan hidup mirip seperti biarawan, sering kali diberikan tugas menjaga jalur-jalur yang paling berbahaya.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR