Nationalgeographic.co.id—Asgard adalah rumah para dewa dalam mitologi Nordik. Banyak dari kita yang mengetahui Asgard dari Marvel Universe sebagai rumah bagi Thor.
Asgard adalah bagian dari sistem kepercayaan kompleks yang dianut oleh masyarakat Skandinavia dan Jerman. Tradisi mitologi umum yang menjadi tempat meletakkan gagasan Asgard diperkirakan telah berkembang sekitar tahun 1000 SM. Diperkirakan sistem kepercayaan ini bertahan hingga Kristenisasi di wilayah tersebut antara sekitar tahun 900 dan 1200 Masehi.
Menurut ideologi ini, ada tiga suku dewa, yaitu Aesir, Vanir, dan Jotun. Asgard adalah rumah para dewa Aesir.
Aesir dan Vanir sama-sama merupakan suku dewa, sementara Jotun adalah raksasa. Aesir melambangkan perang dan penaklukan, Vanir melambangkan kesuburan dan kekayaan. Jotun, dipandang sebagai penjahat, ras jahat yang meski diakui bijaksana, merupakan ancaman utama bagi Aesir dan Vanir.
Dewa-dewa ini tidak semuanya hidup bersama dan masing-masing memiliki wilayah tersendiri. Aesir punya Asgard, Vanir punya Vanaheim, dan Jotun punya Jotunhiem. Asgard adalah tempat tinggal para Aesir, tempat rumah atau istana mereka berada.
Asgard juga menjalankan sejumlah fungsi. Bukan hanya tempat Odin mengadakan pengadilan, tapi juga tempat aula besar Valhalla berada. Di sinilah separuh jiwa dari semua orang yang tewas dalam pertempuran akan berakhir di akhirat, sementara separuh lainnya pergi ke dewi Freya di Folkvangr, tidak jauh dari sana.
Asgard terhubung ke dunia manusia (Midgard) melalui Bifrost, jembatan pelangi yang dibangun oleh para dewa dan dijaga oleh dewa Heimdall.
Banyak Alam Mitologi Nordik
Asgard tidak sendirian. Ada delapan alam lainnya, semuanya terletak di pohon dunia atau Yggdrasil. Alam-alam ini terdiri dari Asgard dan Vanaheim (rumah para dewa Aesir dan Vanir), Jotunheim (alam para raksasa), Midgard (alam manusia), Niflheim (alam es dan kabut), Alfhiem (dunia), Nidavellir (dunia para kurcaci), Muspelhiem (dunia para raksasa api dan iblis) dan terakhir Helheim (dunia orang mati yang tidak terhormat).
Semua wilayah ini didukung oleh Yggdrasil dengan Asgard di puncak cabang, Midgard sekitar setengah jalan dan dikelilingi oleh laut yang tidak bisa dilewati dan dunia bawah (Niflheim dan Helheim) di bagian bawah, di antara akar-akarnya.
Meskipun Asgard adalah alam para dewa dan tempat mereka mengendalikan alam semesta, hal ini tidak boleh disamakan dengan gagasan surga Kristen. Mungkin lebih bermanfaat jika menganggap Asgard seperti Gunung Olympus di Yunani. Artinya, sebagai kediaman para dewa dengan ruang pesta tempat para pejuang dikirim, bukannya Surga.
Asgard dalam Mitologi Nordik
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR