Pada fase dewasa, bintang laut mahkota duri memakan terumbu karang sampai tak bernyawa. Terumbu karang yang mati sebagai kerangka, menjadi rumah bagi alga sampai akhirnya hancur. Fenomena ini serupa dengan pemutihan terumbu karang akibat peningkatan suhu laut.
Alga yang bertahan hidup di terumbu karang ini kemudian menjadi makanan bagi bintang laut mahkota duri yang masih anak-anak.
Sebuah penelitian lain yang melibatkan Byrne dipublikasikan di Biology Letters pada April 2020. Makalah bertajuk "The hidden army: corallivorous crown-of-thorns seastars can spend years as herbivorous juveniles" mengungkapkan bahwa anak-anak bintang laut mahkota duri tinggal di sisa terumbu karang.
Pada masa kanak-kanak, bintang laut mahkota duri masih herbivor yang tidak berbahaya selama enam tahun. Ketika semakin tua usianya, peralihan pola makan mereka beralih ke karang setelah menginjak dewasa.
“Efek Peter Pan ini berarti bahwa populasi bintang laut mahkota duri yang masih muda dapat menumpuk di karang mati jika tidak ada karang hidup,” kata Dione Deaker, mahasiswa Ph.D. di University of Sydney yang memimpin penelitian terdahulu.
“Mereka bisa menjadi penghancur tersembunyi yang menunggu untuk memakan terumbu karang saat terumbu karang pulih,” lanjutnya.
Singkatnya, siklus hidup bintang laut mahkota duri bisa mengancam upaya konservasi terumbu karang hidup. Butuh waktu satu tahun agar terumbu karang Great Barrier Reef bisa pulih, tetapi setiap pertumbuhannya dapat tersendat akibat spesies ini, bahkan di saat masih muda. Padahal, lingkungan sekitar terumbu karang kaya akan nutrisi dan menjadi tempat bagi ikan tinggal.
Artikel ini adalah bagian dari sinergi inisiatif Lestari KG Media bersama Saya Pilih Bumi, Sisir Pesisir dengan media National Geographic Indonesia, Initisari, Infokomputer, dan GridOto.
Source | : | eurekalert |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR