Aphrodite kemudian memberinya karunia dan sarana untuk menciptakan hasrat membara, dan Hermes memberinya "pikiran anjing dan karakter pencuri" dan di dadanya "meletakkan kebohongan dan kata-kata licik" (Works & Days, 54-59).
Jika itu belum cukup, dia dihiasi dengan perhiasan indah oleh Yang Mulia, dimahkotai dengan ikat kepala emas megah yang dibuat oleh Hephaistos, dan diberi karangan bunga musim semi oleh Dewi Musim.
Akhirnya, Pandora diberi wadah penyimpanan besar untuk dibawa ke bumi yang dilarang dibuka dalam keadaan apa pun.
Dalam banyak versi, wadah ini sering salah diterjemahkan sebagai kotak. Sehingga disebut kotak pandora, tapi sebenarnya ini adalah wadah penyimpanan besar.
Kotak Pandora: Kejahatan Dunia
Pandora, dibimbing oleh Dewa Hermes, dikirim ke Epimetheus, saudara laki-laki Prometheus. Namun dengan bodohnya, ia melupakan nasihat saudaranya untuk tidak pernah menerima hadiah dari para dewa.
Pandora yang cantik disambut di rumah Epimetheus dan keduanya menikah, memiliki seorang putri bernama Pyrrha.
Suatu hari, dan memenuhi takdirnya, rasa ingin tahu menguasai Pandora dan dia membuka tutup wadah penyimpanan itu. Sehingga ia melepaskan semua kejahatan dan penyakit ke seluruh dunia.
Hal-hal buruk ini termasuk penyakit, perang, kejahatan, kerja keras, dan keharusan bekerja untuk mendapatkan rezeki.
Pandora, menyadari kesalahannya. Ia segera menutupnya kembali, namun sudah terlambat dan hanya ada satu bentuk yang tersisa di dalam.
Bentuk itu tersangkut di tepi bibir wadah penyimpanan, yaitu "Hope" atau Harapan. Sehingga umat manusia bisa menanggung kemalangan yang tiba-tiba dan abadi.
"Hope" adalah terjemahan tradisional dari bahasa Yunani namun sebenarnya mungkin lebih baik diwakili oleh "anticipation" atau antisipasi yang mencakup harapan akan kejadian baik dan buruk.
Melalui hukuman ini Zeus memberi kompensasi atas pencurian api dan memulihkan pembagian abadi antara dewa dan manusia.
Pandora dalam Seni
Dekorasi relief yang menunjukkan kelahiran Pandora muncul di dasar patung raksasa Athena Parthenos karya Pheidias yang berdiri di dalam Parthenon.
Menurut Pliny, adegan itu menampilkan 20 dewa yang sedang menonton. Pandora juga muncul di beberapa vas Attic. Ia muncul dalam adegan yang mungkin terinspirasi oleh drama satir Pandora karya Sophocles yang kini hilang.
Di salah satu dasar bergambar merah abad ke-5 SM, yang sekarang disimpan di Museum Ashmolean Oxford, Pandora muncul dari dalam tanah, melambangkan asal usulnya dari tanah liat.
Dalam adegan-adegan seperti itu, baik Epimetheus maupun satir memegang palu, tetapi sayangnya makna dari ini tidak lagi diketahui. Sekali lagi, adegan itu mengilustrasikan kekayaan mitologi Yunani di luar sumber-sumber sastra yang masih ada.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR