Para pengembara sering berdagang dengan tetangga mereka di tanah pemukiman di sekitar Stepa, tetapi kapan pun jika ada kesempatan, bisa jadi mereka akan bisa saling menyerang tetangga mereka.
Selama ribuan tahun, para pengembara di kawasan ini kerap kali keluar meninggalkan tanah air mereka yang luas, untuk menyerang, menjarah, atau meneror wilayah yang lebih beradab dan sejahtera di wilayah sekitar mereka.
Secara tidak langsung, dari lingkungan yang tidak aman inilah, Jenghis Khan tumbuh. Ia terbentuk dari kewaspadaan dan rasa kemandirian untuk dapat hidup melindungi dirinya dari serangan orang asing.
Hidup yang keras telah menempanya hingga Jenghis Khan tampil sebagai pemimpin bagi bangsa Mongol maupun Kekaisaran Mongol yang luas dan kuat.
Seperti halnya pengembara Stepa lainnya, bangsa Mongol mempunyai beberapa keunggulan yang memberi mereka keunggulan dibandingkan tetangga mereka yang menetap. Yang paling utama adalah mobilitas mereka: kaum nomaden tumbuh bersama, dan sering kali bergerak dengan kuda mereka.
Karena terbiasa hidup berpindah-pindah, para pengembara jarang terikat pada lokasi tertentu yang pertahanannya mengharuskan mereka untuk berdiri dan melawan.
Setelah melakukan penyerbuan ke wilayah pemukiman, para pengembara sering kali dapat pergi dengan membawa barang rampasan mereka sebelum pihak berwenang yang lebih beradab dapat memberikan tanggapan.
Menyatukan dan Membangun Kekaisaran Mongol
Jenghis Khan dan bangsa Mongolnya bukanlah suku Stepa pertama yang menakuti dunia beradab. Pada abad ke-7 SM. Sebelum mereka, bangsa Skit—para pengembara berbahasa Iran yang mendiami Stepa antara Tiongkok dan Carpathia—mulai menyerang wilayah pemukiman di Timur Tengah.
Pada tahun 612 SM, bangsa Skit memainkan peran penting dalam menghancurkan Kekaisaran Asyur, memusnahkan selamanya sebuah negara yang telah ada selama lebih dari satu milenium, dan yang telah mendominasi Timur Tengah selama berabad-abad.
Setelahnya, bangsa Mongol mulai tumbuh. Namun, sebelum kelahiran Jenghis Khan, bangsa Mongol adalah suku yang tidak dikenal, suku barbar yang berkeliaran di Stepa yang keras di utara Tiongkok.
Saat tidak melawan suku tetangga, klan dan faksi Mongol berperang satu sama lain, seperti yang telah mereka lakukan selama berabad-abad. Kemudian mereka dipersatukan di bawah seorang pemimpin yang kharismatik dan cakap bernama Temujin.
Setelah menyatukan bangsa Mongol, Temujin mulai menaklukkan dan menyerap suku-suku tetangga, dan beberapa daerah vassal. Ia kemudian membentuk mereka menjadi satu peradaban besar yang dikenal dengan Kekaisaran Mongol.
Setelah berhasil membangun Kekaisaran Mongol, Temujin kemudian mengambil gelar Jenghis Khan, atau yang berarti Penguasa Universal. Perlahan tapi pasti, ia bergegas untuk menaklukkan dunia.
Source | : | History Collection |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR