Nationalgeographic.co.id—Penggalian selama tiga tahun di Ramat Beit Shemesh, dekat Yerusalem, telah mengungkapkan sebuah prasasti yang ditulis dalam bahasa Yunani. Prasasti dari era Kekaisaran Bizantium ini diletakkan dalam sebuah mosaik di halaman sebuah gereja berusia 1.500 tahun.
Prasasti ini didedikasikan untuk seorang “martir agung” misterius yang tidak disebutkan namanya. Dan hingga kini tidak diketahui siapa martir tersebut.
Namun, menurut Israel Antiquities Authority (IAA) yang telah berkolaborasi dengan Bible Lands Museum Jerusalem dalam penggalian tersebut, “kemegahan gereja dan prasasti kedua menunjukkan bahwa Kaisar Tiberius II sendiri yang mendanai pembangunannya." Hal itu "menunjukkan bahwa martir tersebut adalah tokoh yang sangat penting” bagi Kekaisaran Bizantium.
Gereja ini memiliki beberapa mosaik spektakuler yang dirancang secara rumit dengan dedaunan, buah-buahan, burung, dan elemen geometris. Gereja tersebut pertama kali didirikan pada abad ke-6 M dan diperluas beberapa kali pada masa pemerintahan Kaisar Bizantium Tiberius II.
Bangunan kuno itu memiliki lukisan dinding berwarna-warni di dindingnya. Gereja tersebut juga punya "pilar-pilar tinggi yang dimahkotai dengan ibu kota yang mengesankan".
“Banyak sumber tertulis yang memberi kesaksian tentang pendanaan kekaisaran terhadap gereja-gereja di Israel, tetapi hanya sedikit yang diketahui dalam studi arkeologi tentang prasasti khusus seperti yang ditemukan di Breit Shemesh,” kata direktur penggalian Benjamin Storchan, seperti dikutip dari IFLScience.
Dibangun seperti basilika, gereja ini berada di tengah-tengah kompleks besar dan berbentuk persegi panjang dengan dua baris pilar sejajar. Beberapa pilar di antaranya berukir marmer.
Pilar-pilar tersebut yang membagi area gereja itu menjadi halaman tengah di depan halaman besar lainnya tempat lantai mosaik yang "spektakuler" ditemukan. Kapel-kapel yang lebih kecil terletak di dekatnya untuk berdoa dan beribadah.
Arsitektur unik gereja tersebut kemungkinan besar dibuat untuk menampung rombongan peziarah Kristen. Yang menarik adalah kolam pembaptisan unik berbentuk salib dari batu kalsit yang dibentuk di gua stalaktit.
“Kami telah menemukan beberapa gereja semacam ini di negara ini, terutama yang memiliki ruang bawah tanah yang masih bertahan secara keseluruhan,” kata Storchan, seraya menambahkan bahwa ruang bawah tanah tersebut adalah “ruang permakaman bawah tanah tempat, mungkin, peninggalan para orang suci disimpan.”
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR