Nationalgeographic.co.id—Bagi penduduk pesisir di pulau terpencil, akses menuju fasilitas kesehatan yang memadai bisa sangat sulit. Meski sudah ada jaminan kesehatan yang meringankan biaya kesehatan, biaya transportasi menuju lokasi bisa sangat mahal.
Untuk mempermudahkan akses layanan kesehatan, Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) mengadakakan bantuan pelayanan medis Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II. Fasilitas kesehatan ini beroperasi di Sorong, Papua Barat Daya, yang telah menyisiri berbagai daerah kepulauan terpencil di Indonesia.
“RSA Nusa Waluya II rencananya akan melayani selama 45 hari di Papua dengan target hingga 5000-7000 pasien, termasuk untuk operasi minor maupun mayor," terang Managing Director doctorSHARE Tutuk Utomo Nuradhy, dalam pernyataan yang diterima National Geographic Indonesia pada Minggu, 19 November 2023.
Dia melanjutkan, rumah sakit apung ini sangat dibutuhkan, terutama di Distrik Seget dan sekitarnya di wilayah Sorong. Yayasan filantropi di bidang kesehatan ini mendapati bahwa untuk menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, warga harus memakan biaya mahal dan akses yang sulit.
Sementara itu, RSA Nusa Waluya II yang berbentuk kapal tongkang pertama dunia ini akan terus beroperasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Baru-baru ini, PT Pertamina International Shipping (PIS) menandatangani komitmen kerja sama sebagai mitra pendukung upaya bantuan medis melalui doctorSHARE. Salah satunya, berperan pada keberlangsungan RSA Nusa Waluya II.
“PIS sebagai perusahaan yang bergerak di sektor maritim, menyadari bahwa salah satu tantangan dalam menyediakan fasilitas kesehatan di negara maritim terbesar dunia ini adalah aksesibilitas. Terutama bagi masyarakat pesisir dan wilayah kepulauan lainnya," ujar CEO PIS Yoki Firnandi.
"Kehadiran rumah sakit apung menjadi salah satu jawabannya, dan sinergi ini menjadi wujud nyata komitmen PIS untuk menyejahterakan masyarakat pesisir," lanjutnya.
Kerja sama ini merupakan rangkaian kegiatan program PIS bertajuk "BerSEAnergi untuk Laut". Program ini merupakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, sekaligus pelestarian ekosistem laut.
Kerja sama ini ini membuka peluang bagi masyarakat dari penjuru Indonesia agar bisa terlibat dalam kegiatan rumah sakit apung ini. Bagi masyarakat yang hendak menjadi relawan tenaga medis, kesempatan terbuka dalam periode pelayanan terbaru yang pendaftarannya dibuka sejak Senin, 20 November 2023.
Peresmian komitmen bantuan ini dilakukan oleh Yoki dan Tutuk pada 19 November. Dalam kegiatan peresmian tersebut juga disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang juga Dewan Penasihat doctorSHARE.
Budi dan Yasonna mengapresiasi bantuan yang disalurkan oleh PIS untuk RSA Nusa Waluya II. Bantuan ini diharapkan dapat melayani banyak masyarakat di Papua Barat Daya untuk mendapatkan akses kesehatan yang memadai. Rencananya, RSA Nusa Waluya II akan memulai pelayanannya pada Desember mendatang.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR