“Peluang pemanfaatan limbah basalt sangat luas, dapat dijadikan bahan konstruksi, bata maupun beton serta pemanfatan limbah sebagai bahan pengganti dalam beton dapat meningkatkan kandungan dari beton,” ucapnya.
Metodologi yang ia dan tim gunakan adalah melakukan karakterisasi dengan XRD. Kemudian mereka membuat benda uji berupa balok-balok, untuk dibuat beberapa formulasi untuk mendapatkan formula yang terbaik yang digunakan untuk pembuatan ornamen dari bangunan pura.
“Riset yang kami lakukan ini adalah bagaimana memanfaatkan limbah basalt sebagai ornamen, tidak bangunan-bangunan pura secara utuh. Jadi membuat ornamennya di mana ornamen sebuah pura terdiri dari beberapa bagian. Sedangkan ornamen yang kami buat melalui beberapa tahapan dari pembuatan model kemudian cetakan sillicone rubber dan pencetakan dan pengeringan dengan menggunakan suhu kamar,” urainya.
Dalam proses pembuatannya, model ornamen khas Bali digunakan untuk membuat cetakan sillicone rubber. Campuran sillicone rubber dituang diatas model kayu sedikit demi sedikit sampai rata dan ditunggu kering kurang lebih hingga 10 menit. Proses berikutnya adalah pembuatan penyangga cetakan sillicone rubber menggunakan fiberglass yang bersifat keras dan dicampur dengan resin.
Sebagai informasi, kegiatan riset ini telah berjalan selama dua tahun dan mendapatkan dana eksternal dari CV Dewi Sri. Hal tersebut sebagai upaya pemanfaatan limbah basalt sebagai ornamen bangunan pura, yang diaplikasikan oleh para UMKM yang ada di Karangasem, Bali.
Source | : | Brin.go.id |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR