Nationalgeographic.co.id—Aspasia bekerja sebagai hetaira, wanita kelas atas yang menjadi pendamping pria berkuasa dalam sejarah Yunani kuno.
Namun di sisi lain, sosok Aspasia menurut para filsuf adalah ahli retorika, bahkan dia mengajari Socrates.
Aspasia lahir dari keluarga berpangkat tinggi di kota Miletus kemudian pindah ke Athena, untuk menghindari kerusuhan politik.
Dalam sejarah Yunani kuno, saat di Athena, Aspasia diklasifikasikan sebagai penduduk asing, dan tidak memiliki hak sebagai warga negara.
Saat berada Athena, dikatakan Aspasia bekerja sebagai hetaira atau pelacur. Peran hetaira tidak hanya menyediakan seks, tetapi juga pendampingan intelektual, percakapan, dan dukungan emosional.
Hal ini berarti bahwa banyak hetaira termasuk wanita paling berpendidikan tinggi di Athena, dan beberapa di antaranya memperoleh kekayaan dan kekuasaan politik yang besar.
Skandal Hubungan Aspasia dan Pericles
Hubungan Pericles dengan Aspasia dari Miletus, wanita dengan kecerdasan dan karisma yang tinggi memainkan peran penting dalam hidupnya.
Aspasia, sering digambarkan sebagai rekan dan orang kepercayaannya, adalah seorang penduduk asing di Athena. Sosoknya dikenal karena hubungannya dengan orang-orang terkemuka di Athena.
Hubungan mereka tidak lazim pada saat itu, mengingat asal usulnya yang bukan orang Athena. Bersama-sama, mereka memiliki seorang putra bernama Pericles the Younger.
Aspasia sendiri merupakan sosok yang unik dan berpengaruh dalam masyarakat Athena.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR