Dia sering dianggap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pericles, terutama dalam pandangan dan kebijakannya mengenai perempuan dan budaya.
Rumahnya merupakan pusat diskusi intelektual, menarik para filsuf dan negarawan, termasuk Socrates di sejarah Yunani kuno.
Meski menghadapi kritik dan pengawasan sosial, hubungan mereka bertahan hingga kematian Pericles.
Sepanjang hidupnya, Pericles dikenal karena sikapnya yang berhati-hati di depan umum dan menghindari kesombongan pribadi.
Dia mempertahankan gaya hidup yang pendiam dan sederhana, sadar akan citra publiknya dan pengawasan yang datang dari posisinya.
Pribadi yang disiplin, memiliki kesopanan terlepas dari statusnya yang kuat, adalah sifat-sifat yang membuatnya dihormati di antara orang-orang sezamannya.
Aspasia menjalin hubungan jangka panjang dengan Pericles. Karena Aspasia adalah orang luar, maka perkawinan mereka tidak dapat diakui secara hukum, sehingga perkawinan tersebut tidak sah.
Namun demikian, hubungan jangka panjang Aspasia dengan Pericles mungkin telah memberinya perlindungan dan akses ke masyarakat kelas atas Athena.
Dia bertemu dengan filsuf Socrates, yang menurut catatan Plato, menganggapnya sebagai gurunya.
Satu hal yang jelas dari catatan kontemporer adalah bahwa Aspasia adalah sosok yang kontroversial, begitu pula hubungannya dengan Pericles. Baik dia maupun Pericles sering menjadi sasaran kritik dan serangan.
Penulis drama Aristophanes bahkan menyalahkannya, tanpa sedikit bukti atas pecahnya perang Peloponnesia.
Pada 429 SM, wabah penyakit melanda Athena. Pericles menyaksikan banyak anggota keluarganya meninggal, dan kemudian dia pun menyerah.
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR