Namun, karena kondisinya, ia dipandang oleh banyak orang sebagai boneka, bukan penguasa dengan otoritas sejati.
Terlahir dalam Badai Politik
Roxana, janda Alexander, sedang hamil pada saat kematiannya. Kemungkinan kelahiran ahli waris yang sah menambah kerumitan pada situasi yang sudah bergejolak.
Roxana adalah seorang putri Baktria yang dinikahi Alexander Agung selama kampanye timurnya.
Saat melahirkan Alexander IV, bayi tersebut menjadi simbol harapan bagi mereka yang ingin melihat kelanjutan dinasti Argead.
Namun, ia juga menjadi sasaran bagi mereka yang memandangnya sebagai penghalang bagi aspirasi mereka untuk mendapatkan kekuasaan.
Perdiccas, kepala bupati dan salah satu jenderal Alexander yang paling dipercaya, mengambil tanggung jawab awal untuk mengawasi kekaisaran atas nama pewaris muda dan rekan rajanya, Philip III Arrhidaeus.
Dengan memposisikan dirinya sebagai pelindung dan wali Alexander IV, Perdiccas bertujuan untuk mengkonsolidasikan otoritasnya sendiri atas kekaisaran.
Kekuasaannya atas pewaris muda merupakan pesan yang jelas kepada para pesaingnya tentang posisi dominannya dalam lanskap politik pasca-Alexander.
Selain itu, upaya Perdiccas untuk menikahi saudara perempuan Alexander, Cleopatra, dipandang sebagai langkah untuk semakin memperkuat klaimnya atas takhta.
Hal ini, antara lain, menyebabkan meningkatnya perlawanan terhadap kekuasaannya.
Aleksander ke Makedonia
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR