Minamoto no Tametomo
Minamoto no Tametomo, juga dikenal sebagai Chinzei Hachiro Tametomo, adalah seorang samurai anggota klan Minamoto.
Salah satu hal yang membuat Tametomo terkenal adalah keahliannya dalam memanah. Sebagian orang menganggap bahwa dia merupakan pelopor dari ritual seppuku.
Momen penting dalam sejarahnya terjadi pada tahun 1156, ketika terjadi konflik politik antara Kaisar Go-Shirakawa dan Kaisar Sutoku, yang dikenal sebagai Perang Hogen.
Tametomo berjuang di pihak Kaisar Sutoku dan mengalami kekalahan. Setelah kekalahan ini, ia diasingkan oleh klan Taira ke Pulau Izu.
“Pihak yang menang menghukum dengan brutal, dan semua pemberontak Minamoto dieksekusi dengan pemenggalan kepala,” kata Sutherland.
Beruntung, pihak musuh mengampuni nyawa Tametomo. Beberapa tahun kemudian, Minamoto no Tametomo yang dendam bertemu kembali dengan musuhnya di Honshu utara dan menembakkan anak panah yang menghancurkan kapal Taira.
Penulis Ben Hubbard, dalam bukunya “The Samurai: Swords, Shogun and Seppuku”, menulis bahwa "tembakan terakhir yang sangat terarah dan mungkin menyakitkan ini akan melewati dua sisi kapal yang penuh dengan samurai Taira dan menenggelamkannya.”
Pada akhirnya, “Taira menjebak Tametomo di sebuah rumah, di mana ia terkenal akan membelah perutnya sambil berdiri dengan punggung bersandar pada pilar. Meskipun hal ini memberi Tametomo warisan yang meragukan dari bunuh diri seppuku pertama yang tercatat, lebih banyak lagi yang akan terjadi pada Perang Genpei setelahnya."
Tradisi Seppuku di Era Modern
Meskipun era kelas samurai telah berakhir setelah Restorasi Meiji pada tahun 1868, tradisi seppuku masih dilakukan pada Perang Dunia II.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR