“Melarikan diri dari Roma, ia akhirnya bunuh diri, dilaporkan mengucapkan kata-kata, ‘Sungguh seorang seniman yang mati dalam diriku!’,” ungkap Christina.
Kaisar Caligula
Gaius Julius Caesar Augustus Germanicus, yang lebih dikenal sebagai Caligula, memerintah sebagai Kaisar Romawi dari tahun 37 M hingga 41 M.
Meskipun masa jabatannya singkat, pemerintahannya ditandai dengan kekejaman ekstrem, hura-hura, dan konyol.
Menurut Christiana, kenaikan Caligula ke tampuk kekuasaan pada awalnya disambut dengan penuh dukungan. Dia dianggap sebagai cahaya terang di tengah gelap.
“Di awal pemerintahannya, Caligula membuat beberapa keputusan populer, seperti menghapuskan pajak tertentu dan memberikan bonus kepada militer,” jelas Christiana.
Namun, awal yang menjanjikan dari Caligula segera berganti menjadi pemerintahan yang penuh teror. Setelah jatuh sakit parah pada tahun pertama pemerintahannya, Caligula mengalami perubahan kepribadian yang drastis.
“Dia menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan terhadap sadisme, sering kali memerintahkan eksekusi untuk pelanggaran kecil dan menikmati menyaksikan orang menderita,” jelas Christina.
Caligula juga mengubah istana kekaisaran menjadi rumah bordil. Saudara perempuannya juga turut menjadi korban kebejatannya.
Salah satu episode paling aneh dalam masa pemerintahannya adalah deklarasi perang di laut. Caligula memerintahkan tentaranya untuk menyerang ombak dengan pedang dan mengumpulkan kerang sebagai "rampasan perang", sebuah tindakan yang menunjukkan bahwa ia semakin menjauh dari realitas.
Kaisar Commodus
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR