Manuver Politik dan Kehancuran
Keterlibatan Praetorian dalam politik kekasiran terlihat sangat kentara pada era penuh kekacauan yang dikenal dengan “Tahun Empat Kekaisaran”. Pengaruh mereka memuncak selama masa-masa penuh gejolak ini, menunjukkan kemampuan mereka untuk mendikte lanskap politik Roma.
Namun, menurut Christiana, kekuatan mereka bermata dua. Sementara mereka dapat mengamankan takhta untuk kaisar, mereka juga menimbulkan ancaman yang signifikan.
“Pelelangan Kekaisaran Romawi setelah pembunuhan Commodus menunjukkan jangkauan mereka dan ketidakstabilan yang dapat mereka timbulkan,” kata Christiana.
Pada tahun 193 M, Garda Praetorian membunuh Kaisar Pertinax, karena tidak senang dengan tawaran murahnya, yaitu 12.000 sestertii setiap kali ia mengambil alih kekuasaan.
Kesetiaan mereka berubah menjadi komoditas yang dijual kepada penawar tertinggi. Dalam hal ini Didius Julianus muncul sebagai pemenang.
Kini, para kaisar mulai menyadari bahwa mereka adalah sebuah ancaman alih-alih unit pelindung. Berbagai upaya dilakukan oleh mereka untuk membatasi pengaruh Garda Praetorian.
Pada akhirnya, masa gemilang Garda Praetorian berakhir pada tahun 312 M ketika Kaisar Konstantinus I membubarkan mereka. Hal ini dilakukan setelah mereka kedapatan mendukung musuh sang kaisar, Maxentius.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR