“Saya dan istri saya memiliki cinta yang baik dan sempurna seperti dua makhluk mana pun,” tulis Henry dalam suratnya kepada ayah mertua barunya, Ferdinand.
3 bulan sebelum pernikahan Catherine dan Henry, Raja Henry VII, ayah Henry, meninggal. Tiba-tiba Henry menjadi Raja Inggris berikutnya dan pasangan tersebut merayakan penobatan bersama yang tidak biasa.
Banyak catatan sepanjang sejarah menggambarkan Catherine sebagai orang Spanyol yang lusuh dan saleh. Namun dia sebenarnya adalah seorang ratu yang cerdas dan karismatik. Catherine menggunakan pendidikan dan pengalamannya di istana ayahnya untuk membantu suaminya dalam urusan luar negeri. Pada 1509 Catherine menjadi duta besar wanita pertama dalam sejarah Eropa yang menjabat sebagai duta besar Inggris untuk Spanyol.
Catherine menjadi gubernur jenderal setelah Henry pergi berkampanye di Prancis selama 4 bulan pada tahun 1513. Selama masa ini, ia dihadapkan pada krisis yang signifikan. Saat itu James IV dari Skotlandia menginvasi Inggris selama ketidakhadiran Henry. Catherine memerintahkan pasukan untuk membela Inggris dan James mundur kembali ke Skotlandia.
Dia menulis surat kepada Henry, dalam bahasa Inggris barunya, bangga atas pencapaiannya.
“Dalam hal ini, Yang Mulia akan melihat bagaimana saya dapat menepati janji. Saya mengirimkan kepadamu sebuah mantel Raja untuk panji-panjimu. Saya berpikir untuk mengirimkan dirinya kepada Anda, tetapi hati orang Inggris kami tidak mau menderita.”
Banyak laporan menyatakan bahwa pasangan ini memiliki pernikahan yang bahagia, setidaknya pada awalnya. Keduanya akan berkuda dan berburu binatang bersama, makan semua makanan bersama, dan tampaknya saling percaya satu sama lain.
Namun seiring berjalannya waktu, serangkaian keguguran memicu rasa frustrasi Henry karena tidak ada ahli waris laki-laki.
Selama ini Henry mulai menjalin hubungan asmara dengan wanita lain, bahkan menjadi ayah dari anak haram bernama Henry Fitzroy.
Kehamilan dan Anak Catherine dari Aragon
Catherine hamil 6 kali, tetapi hanya dua putra dan satu putrinya yang berhasil melewati masa kelahiran. Kedua putranya diberi nama Henry Duke of Cornwall dan keduanya meninggal pada usia beberapa bulan. Satu-satunya anaknya yang masih hidup bersama Raja Henry VIII adalah Mary, yang kemudian menjadi Mary I dari Inggris.
“Kami berdua masih muda. Kalau kali ini yang perempuan, semoga anak laki-laki akan menyusul,” tulis Henry di awal pernikahan mereka dengan Duta Besar Venesia, Sebastian Giustinian.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR