Pada tahun 435 Gaiseric membuat perjanjian dengan Kekaisaran Romawi yang menyatakan bahwa suku Vandal mempertahankan Mauretania dan sebagian Numidia. Syaratnya suku Vandal harus menjadi foederati, atau sekutu berdasarkan perjanjian khusus, bagi Roma.
Dalam sebuah tindakan yang mengejutkan pada tanggal 19 Oktober 439, Gaiseric merebut Kartago, sehingga menolak kekuasaan Romawi dan memberikan pukulan telak terhadap kekuasaan kekaisaran.
Dalam perjanjian tahun 442 dengan Roma, suku Vandal diakui sebagai penguasa prokonsuler Afrika, Byzacena, dan bagian dari Numidia.
Armada Gaiseric segera menguasai sebagian besar Mediterania barat, dan dia mencaplok Kepulauan Balearic, Sardinia, Korsika, dan Sisilia.
Namun, eksploitasinya yang paling terkenal adalah penangkapan dan penjarahan Kota Roma, pada bulan Juni 455. Selanjutnya Gaiseric mengalahkan dua upaya besar Romawi untuk menggulingkannya, yaitu upaya kaisar Majorianus pada tahun 460 dan yang dipimpin oleh Basiliscus pada tahun 468.
Gaiseric pada akhirnya wafat pada tahun 477 Masehi. Kekuasaan Gaiseric dari suku vandal disuksesi oleh putranya, yakni Huneric.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR