Analisis kimia terhadap unsur-unsur yang ditemukan di tulang mengungkapkan bahwa keduanya mengonsumsi makanan tinggi protein dan nutrisi nabati yang bermanfaat. Hal ini penting karena berarti pola makan para pria tersebut sesuai dengan pola makan normal di kalangan bangsawan Zhou Timur.
Masing-masing kerangka kehilangan bagian bawah salah satu kakinya. “Satu mengalami amputasi pada kaki kiri dan satu lagi di kaki kanan,” tambah Falde. Ujung tulang tungkai bawah (tibia dan fibula) telah sembuh secara merata dan sempurna.
Tampaknya, amputasi tidak dilakukan secara cepat atau sembarangan. Kualitas amputasi menunjukkan keterampilan bedah. Juga perawatan yang diterima para pria setelah prosedur selesai cukup baik untuk mencegah infeksi atau komplikasi lainnya.
Analisis membuktikan bahwa keduanya memiliki status sosial tinggi yang tidak mengalami penurunan status setelah kaki bagian bawah diamputasi.
Dalam artikel di jurnal Archaeological and Anthropological Sciences, ilmuwan menjelaskan bahwa keduanya dijatuhi hukuman amputasi karena kejahatan berat. Para peneliti mencatat bahwa bukti bioarkeologi didukung dengan catatan tertulis sejarah tentang hukum dan hukuman dari sistem pidana Dinasti Zhou.
Mereka juga menyoroti fakta bahwa individu-individu tersebut diizinkan untuk pulih dan mereka terus hidup selama bertahun-tahun.
Para peneliti dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa amputasi tersebut terkait dengan beberapa jenis cedera atau penyakit traumatis yang parah. Atau bahwa pria tersebut dilahirkan dengan kehilangan bagian anggota tubuh mereka.
Mereka juga menolak kemungkinan amputasi kurban, karena praktik ini tidak pernah disebutkan dalam catatan sejarah dari zaman Dinasti Zhou.
Sifat aneh dari hak istimewa kaum elite di Zhou Timur dalam sejarah Tiongkok kuno
Filsuf Tiongkok kuno, Zhuangzi, mengomentari sistem hukuman Zhou dalam beberapa tulisannya. Menurutnya, perwira militer berpangkat tertinggi dan bangsawan yang dekat dengan kerajaan dibebaskan dari hukuman yang lebih ekstrem. Misalnya amputasi. Ia juga menulis bahwa orang-orang ini mempunyai hak untuk dikuburkan di peti mati terbaik, yang dibuat dalam tiga lapisan.
Berdasarkan fakta-fakta penting ini, peneliti menyimpulkan bahwa kedua pria tersebut adalah perwira atau administrator berpangkat rendah. Hal ini akan menyebabkan mereka diamputasi jika perbuatan buruk mereka dinilai cukup serius, meskipun mereka memiliki identitas elite.
Menurut Qian Wang, hukum Zhou menetapkan amputasi sebagai hukuman yang pantas untuk berbagai jenis kejahatan. Kesalahan tersebut termasuk mencuri, mengabaikan tugas, dan berbohong kepada raja, dan masih banyak lagi.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR