Tampaknya amputasi kadang-kadang dapat dianggap sebagai hukuman yang lebih berbelas kasihan. Terutama bagi orang-orang berpengaruh yang dituduh melakukan kejahatan yang mungkin dapat mengakibatkan hukuman mati atau penjara jangka panjang.
Meski terdengar luar biasa, tampaknya hukuman amputasi Dinasti Zhou Timur dapat dilihat sebagai contoh tindakan hak istimewa elite. Setidaknya dalam beberapa keadaan.
Kebiadaban di suatu budaya adalah hukuman yang adil bagi budaya lain
Hukuman amputasi dianggap biadab menurut standar modern. Tapi tampaknya hukuman tersebut dianggap adil dalam budaya Zhou yang mendominasi sebagian besar Tiongkok pada milenium pertama SM. Dalam sejarah Tiongkok kuno, amputasi digunakan sebagai pengganti penjara, bukan sebagai penyiksaan atau penghinaan tambahan.
Apa pun kejahatan sebenarnya yang dilakukan individu tersebut, jelas bahwa mereka menerima perawatan medis berkualitas tinggi setelah amputasi. Mereka juga tidak menghadapi sanksi tambahan selain prosedur radikal ini.
Menurut para peneliti, kasus-kasus ini memperkaya pemahaman kita tentang konsekuensi fisik dari amputasi anggota tubuh bagian bawah. Juga menjelaskan konteks sosial dari amputasi pada zaman kuno.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR