Jadi, ketika Odysseus melanjutkan perjalanan pulang, secara logika dia akan melakukan perjalanan langsung ke utara, kemungkinan besar singgah di Kreta dalam perjalanan.
Sejalan dengan kesimpulan ini, Severin menyoroti bukti bahwa lokasi hampir semua lokasi berikutnya yang muncul di Odyssey ditemukan di dekat Yunani.
Misalnya lokasi Odyssey berikutnya adalah pulau Cyclopes. Jika argumen Severin benar, maka ini adalah Kreta.
Kebetulan, mitologi Yunani sering mengaitkan Kreta dengan Telchines.
Ras mitos ini mirip dengan Cyclops dalam banyak hal dan terkadang disamakan atau disalahartikan dengan mereka.
Lebih lanjut, Severin mencatat keberadaan cerita rakyat lokal di Kreta tentang ras mengerikan yang hidup di gua, memakan manusia, dan memiliki mata di dahi mereka.
Di sekitar pantai
Severin melanjutkan dengan menunjukkan bahwa sebagian besar lokasi lainnya adalah tempat di pesisir Yunani itu sendiri.
Misalnya, Odyssey menggambarkan pelabuhan kecil berbentuk tapal kuda. Pintu masuknya sangat sempit sehingga orang-orang dengan tombak panjang dapat menghalanginya.
Permukaan tebing mengelilingi pelabuhan kecil, memungkinkan orang untuk berdiri di tepian dan melemparkan batu ke kapal di bawahnya.
Severin menyatakan bahwa selama bertahun-tahun berlayar, dia belum pernah melihat lokasi yang sesuai dengan deskripsi tersebut.
Namun, ia kemudian menemukannya di pantai Yunani, di pelabuhan Mezapos yang unik dan mempesona di Tanjung Taenarum.
Contoh lainnya adalah pintu masuk ke dunia bawah. Homer menjelaskan dalam Odyssey bagaimana Odysseus turun ke dunia bawah melalui pintu masuk di tepi Sungai Acheron.
Sungai Acheron berada di Thesprotia, sebuah wilayah di barat laut Yunani. Di sini, pada zaman kuno, ada seorang peramal orang mati, yang sangat mirip dengan deskripsi Homer.
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR