Nationalgeographic.co.id—Kekaisaran Ottoman, kekuatan tangguh yang membentang di sebagian besar wilayah Mediterania dan Eropa Timur, memiliki hubungan yang tidak biasa dengan kerajaan yang jauh di Asia Tenggara: Kesultanan Aceh di Indonesia.
Aliansi ini, yang terbentuk pada abad ke-16, merupakan bukti ambisi global Ottoman dan kompleksitas dinamika kekuasaan di dunia pra-modern.
Kekaisaran Ottoman ini diciptakan oleh suku-suku Turki di Anatolia (Asia Kecil) yang tumbuh menjadi salah satu negara paling kuat di dunia selama abad ke-15 dan ke-16.
Periode Ottoman berlangsung lebih dari 600 tahun dan berakhir hanya pada tahun 1922, ketika digantikan oleh Republik Turki dan berbagai negara penerus di Eropa tenggara dan Timur Tengah.
Pada puncaknya, kekaisaran meliputi sebagian besar Eropa tenggara hingga gerbang Wina, termasuk Hongaria saat ini, wilayah Balkan, Yunani, dan sebagian Ukraina.
Tak hanya itu, ia juga menjangkau sebagian Timur Tengah sekarang diduduki oleh Irak, Suriah, Israel, dan Mesir; Afrika Utara sejauh barat Aljazair; dan sebagian besar Jazirah Arab.
Istilah Ottoman adalah sebutan dinasti yang berasal dari Osman I, seorang kepala suku nomaden Turkmenistan yang mendirikan dinasti dan kekaisaran sekitar tahun 1300.
Negara Ottoman hingga 1481: Era ekspansi
Periode pertama sejarah Ottoman ditandai oleh perluasan wilayah yang hampir terus-menerus, di mana kekuasaan Ottoman meluas dari sebuah kerajaan kecil di Anatolia barat laut hingga meliputi sebagian besar Eropa tenggara dan Anatolia.
Institusi politik, ekonomi, dan sosial dari kekaisaran Islam klasik digabungkan dengan institusi yang diwarisi dari Bizantium dan kekaisaran Turki yang besar di Asia Tengah dan dibangun kembali dalam bentuk baru yang menjadi ciri khas wilayah tersebut hingga zaman modern.
Asal usul dan perluasan negara Ottoman sendiri bermula sekitar tahun 1300–1402, pada tahap awal ekspansi mereka, Ottoman adalah pemimpin para pejuang Turki untuk iman Islam, dikenal dengan gelar kehormatan ghazi (bahasa Arab: “perampok”), yang berperang melawan negara Bizantium Kristen yang sedang menyusut.
Baca Juga: Kekaisaran Ottoman ‘Menjelajah’ Nusantara dari Ujung Barat ke Timur
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR