Di tengah situasi yang semakin mendesak, para pekerja kesehatan di Afrika menghadapi tantangan yang sangat berat. Tanpa adanya vaksin dan obat-obatan khusus untuk mpox, mereka hanya bisa memberikan perawatan suportif.
Ogoina menekankan pentingnya dukungan nutrisi dan kesehatan mental bagi pasien mpox, mengingat stigma yang seringkali menyertai penyakit ini.
"Sungguh ironis bahwa kita telah hidup berdampingan dengan virus ini selama puluhan tahun, namun hingga saat ini kita masih belum memiliki terapi yang efektif," ujar Ogoina.
Sementara itu, Mbala-Kingebeni menyarankan agar strategi yang pernah berhasil diterapkan dalam mengatasi wabah Ebola dapat menjadi rujukan.
Dengan keterbatasan pasokan vaksin, ia mengusulkan agar vaksinasi difokuskan pada daerah-daerah yang menjadi pusat penyebaran virus. "Dengan cara ini, kita dapat lebih efektif dalam menghentikan rantai penularan," jelasnya.
Sayangnya, harapan untuk segera mendapatkan vaksin dalam jumlah yang cukup masih sangat tipis. Koopmans menegaskan bahwa kita tidak bisa terus menunggu. "Pertanyaan yang mendesak sekarang adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan vaksin yang ada secara optimal," ujarnya.
Donasi vaksin mpox ke Afrika
Dalam upaya global melawan wabah mpox yang semakin meluas di Afrika, Spanyol telah mengambil langkah signifikan dengan mengumumkan donasi besar-besaran vaksin.
Kementerian Kesehatan Spanyol menyatakan komitmennya untuk menyumbangkan 20% dari total stok vaksin mpox mereka, setara dengan sekitar 500.000 dosis, kepada negara-negara Afrika yang paling membutuhkan.
Keputusan Spanyol ini didorong oleh kesadaran akan pentingnya solidaritas global dalam menghadapi pandemi. "Tidak ada gunanya menimbun vaksin jika ada negara lain yang sangat membutuhkan," tegas Kementerian Kesehatan Spanyol.
Lebih lanjut, Spanyol juga menyerukan kepada negara-negara anggota Uni Eropa lainnya untuk mengikuti jejak mereka dan turut menyumbangkan sebagian dari stok vaksin mereka.
Donasi Spanyol ini merupakan kabar baik di tengah situasi yang semakin mendesak. Jumlah vaksin yang disumbangkan oleh Spanyol jauh melampaui janji yang telah dibuat oleh Uni Eropa, produsen vaksin Bavarian Nordic, dan Amerika Serikat.
Sebagai perbandingan, Uni Eropa dan Bavarian Nordic sebelumnya hanya berkomitmen untuk menyumbangkan 215.000 dosis, sementara Amerika Serikat akan memberikan 50.000 dosis.
Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, Amerika Serikat juga telah mengirimkan 10.000 dosis vaksin mpox ke Nigeria. Nigeria, yang telah melaporkan puluhan kasus mpox tahun ini, menjadi negara pertama di Afrika yang menerima bantuan vaksin setelah WHO mengumumkan status darurat global untuk wabah ini.
KOMENTAR