Siren
Dalam mitologi Yunani, Odysseus juga bertemu dengan siren yang terkenal selama pengembaraannya. Biasanya, dalam penggambaran mitologi Yunani, siren adalah makhluk setengah wanita setengah burung.
Siren kerap dikisahkan sedang bertengger di bebatuan di tepi laut dan menyanyikan lagu-lagu indah. Lagu-lagu itu memikat pria yang menolak untuk pergi dan akhirnya mati kelaparan.
Dalam Odyssey, Circe memperingatkan Odysseus tentang siren dan menyuruhnya untuk menyumbat telinganya dan krunya. Telinga mereka disumbat dengan lilin lebah untuk menghalangi lagu-lagu indah siren masuk ke telinga.
Karena penasaran dengan lagu-lagu yang dinyanyikan para siren, Odysseus hanya menyumbat telinga krunya dengan lilin lebah. Ia kemudian menyuruh anak buahnya mengikatnya ke tiang kapal dan memerintahkan mereka untuk tidak melepaskannya. "Tidak peduli seberapa banyak Odysseus memohon," tulis Julia Huse di laman Ancient Origins.
Odysseus mendengar lagu itu, memohon, dan meminta agar krunya melepaskannya. Alih-alih menuruti, krunya yang setia malah mengencangkan tali lebih erat, mengikatnya ke tiang kapal.
Kemudian terungkap bahwa alasan lagu-lagu itu memikat manusia adalah karena lagu-lagu itu menyanyikan kebenaran masa lalu dan masa depan. Lagu-lagu itu dinyanyikan kepada Odysseus tentang usaha-usahanya di masa lalu.
Misalnya kejayaan dan penderitaan yang dialaminya di medan perang Troy. Juga tentang tindakan-tindakannya di masa depan serta apa yang akan dicapainya.
Lagu-lagu siren secara keliru menjanjikan bahwa para pendengarnya akan hidup untuk menceritakan kebenaran-kebenaran ini kepada orang lain.
Nymp Calypso
Di akhir pengembaraannya, Odysseus terdampar sendirian di pulau Ogygia. Dikenal sebagai omphalos, yang berarti pusar atau pusat, laut, pulau ini merupakan rumah bagi nymph Calypso (bidadari Kalipso).
Baca Juga: Dua Wajah Kepahlawanan Mitologi Yunani, Odysseus vs Achilles
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR