Penahanan orang Jepang menyebabkan pergeseran
Bagaimana kue keberuntungan berpindah dari toko roti Jepang ke restoran Tiongkok? Preferensi makanan Amerika kemungkinan besar berperan.
Para emigran Jepang di Amerika Serikat pada pergantian abad ke-20 tidak dapat membuka restoran Jepang. Menurut Lee, hal ini disebabkan karena orang Amerika tidak ingin makan ikan mentah.
“Jadi dalam banyak kasus, mereka membuka restoran Tiongkok karena mereka sedang mengalami kebangkitan besar dengan chop suey, chow mein, egg foo young.” Dan kegemaran orang Amerika untuk hidangan penutup dapat menjelaskan mengapa banyak dari restoran ini mulai menawarkan kue keberuntungan. Kue itu biasanya diberikan bersamaan dengan tagihan.
Namun, kue keberuntungan akhirnya jatuh ke tangan produsen Tionghoa Amerika selama Perang Dunia II. Jepang mengebom Pearl Harbor pada 1941 dan Presiden Franklin D. Roosevelt memerintahkan relokasi dan penahanan orang Jepang Amerika. Hal ini membuat bisnis Jepang di Amerika mulai tutup. Termasuk toko roti yang pernah membuat kue keberuntungan. Peristiwa ini memberi pengusaha Tionghoa Amerika kesempatan untuk memproduksi dan menjualnya.
Lebih dari 100 tahun kemudian, kue keberuntungan tetap menjadi bisnis besar. Wonton Food yang berkantor pusat di New York, produsen kue keberuntungan terbesar, memproduksi lebih dari 4 juta kue setiap hari. “Dengan perkiraan 3 miliar kue diproduksi setiap tahunnya,” tulis Lee.
Dari satu restoran Tiongkok ke restoran Tiongkok lainnya, kue keberuntungan menyebar dari San Francisco dan Los Angeles ke seluruh negeri. Akhirnya, kue ini menjadi jauh lebih populer dan terkenal daripada nenek moyang mereka di Jepang.
Saat ini, Anda masih dapat menemukan kue keberuntungan yang dibuat secara tradisional di beberapa tempat di Jepang. Misalnya di kawasan sekitar Kuil Fushimi Inari di Kyoto. Beberapa pemilik toko yang dikelola keluarga menegaskan bahwa tsujiura senbei adalah hasil produksi dalam negeri.
“Jenis senbei ini telah ada sejak akhir periode Edo,” kata Masakiyo Go dari Souhonke Inariya, yang kakeknya mendirikan toko tersebut.
Kue keberuntungan mungkin telah berpindah dari Jepang ke Amerika Serikat. Tetapi Anda tidak akan menemukannya di meja restoran di Jepang. Sebaliknya, orang-orang pergi ke toko-toko khusus dan membawanya pulang untuk dinikmati dengan teh atau kopi.
Source | : | History |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR