Lokasi-lokasi tersebut dipilih secara strategis untuk mewakili berbagai tingkat aktivitas manusia dan masukan polutan. Teluk Zhanjiang sendiri menerima masukan dari sungai Nanliu, Lvtang, dan Suixi, yang mengalir melalui kawasan perkotaan Zhanjiang dan area industri.
Akibatnya, teluk ini sering terpapar oleh limbah domestik, limbah pertanian, dan berbagai jenis polutan lainnya. Sebagai perbandingan, peneliti juga mengambil sampel di kawasan wisata Sino-Australian Garden dan Sekolah Dasar Potou.
Benteng yang tercemar
Melalui analisis mikroskopis terhadap sampel sedimen, para ilmuwan menemukan bahwa mangrove di kawasan ini telah menjadi "penampung" mikroplastik dalam jumlah yang signifikan.
Rata-rata, setiap kilogram sedimen mangrove mengandung 618,17 partikel mikroplastik, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sedimen non-mangrove yang hanya memiliki rata-rata 263,67 partikel per kilogram.
Ini menunjukkan bahwa mangrove, yang seharusnya menjadi benteng pertahanan alami pesisir, kini justru menjadi korban dari pencemaran plastik.
Konsentrasi mikroplastik tertinggi ditemukan di sedimen non-mangrove di sepanjang Sungai Nanliu, yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh aktivitas industri dan pemukiman di sekitar sungai tersebut.
Di sisi lain, sampel yang diambil dari kawasan wisata Sino-Australian Garden, yang didominasi oleh ekosistem mangrove, justru mengandung jumlah mikroplastik yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya.
Fenomena ini diduga disebabkan oleh kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai di kawasan wisata tersebut, sehingga sampah plastik, terutama dari sisa makanan dan minuman, terpapar cuaca dan terurai menjadi partikel mikroplastik yang lebih kecil.
Analisis lebih lanjut terhadap sampel mikroplastik menunjukkan bahwa ukuran partikel yang paling umum ditemukan adalah antara 100-330 mikrometer. Lebih dari setengah dari total partikel mikroplastik memiliki ukuran kurang dari 500 mikrometer.
Berdasarkan warna, mikroplastik yang ditemukan sangat beragam, dengan lima warna dominan pada sampel non-mangrove yaitu hijau, hitam, transparan, biru, dan multiwarna. Sementara itu, pada sampel mangrove, warna multiwarna mendominasi, diikuti oleh transparan dan biru.
Baca Juga: Blue Carbon: Sedimen Dasar Laut, 'Bintang Utama' Penyerapan Karbon yang Pantang Diusik
KOMENTAR