Ketika karpet tersebut tiba, Solomon sedang sibuk dengan pembangunan Bait Suci Yerusalem. Ia tidak dapat menerima hadiah tersebut dan memberikannya kepada salah seorang bangsawannya. Ketika berita tentang sambutan dingin ini sampai ke telinga Ratu Sheba, ia patah hati. Ratu Sheba memutuskan untuk tidak lagi membuat karpet ajaib.
Tanpa dukungan kerajaan, sang alkemis (dan para perajinnya) tidak dapat lagi membuat karpet ajaib. Pengetahuannya pun konon telah hilang selamanya. Ada yang mengeklaim bahwa para perajin yang terlibat dalam pembuatan karpet ajaib tersebut mengembara selama bertahun-tahun. Mereka akhirnya menetap di suatu tempat di Mesopotamia.
Kisah lain tentang karpet terbang
Dalam versi lain dari kisah Solomon, raja menerima karpet ajaibnya dari Tuhan sendiri. Karpet ini konon mampu membawa 40.000 orang di udara pada suatu waktu.
Karena memiliki karpet ini, harga diri Raja Solomon konon tumbuh setiap hari. Akhirnya, Tuhan memutuskan untuk menghukum Solomon. Dan saat karpet itu terbang di udara, Tuhan mengguncangnya. Hal itu menyebabkan 40.000 orang di atasnya jatuh hingga tewas.
Selain sebagai moda transportasi, karpet ajaib juga digambarkan sebagai semacam senjata yang digunakan selama perang. Salah satu cerita ini berkaitan dengan seorang raja Parthia pada akhir abad ke-2 SM yang bernama Phraates II.
Pada tahun 130 SM, Phraates konon terlibat dalam perang dengan Antiokhus VII, penguasa Kekaisaran Seleukia. Dalam cerita tersebut, Phraates terbang dari ketinggian Pegunungan Zagros di atas karpet atau selembar kain untuk menghadapi musuhnya. Ia menghancurkan musuhnya dengan api dan petir. Phraates disambut dengan penuh kemenangan saat ia kembali. Menurut legenda, ia melayang di atas kepala rakyatnya di atas karpet ajaibnya.
Dalam cerita lain, penguasa Sassania pada abad ke-3 Masehi, Shapur, konon juga memiliki karpet ajaib. Dengan menggunakan karpetnya, Shapur menyelinap ke perkemahan tentara Romawi pada suatu malam. Ia mengejutkan Kaisar Valerian yang sedang tidur, dan menculiknya.
Bukan hanya di Aladdin, karpet terbang juga ternyata muncul di beragam cerita.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR