Paris hampir terbunuh dalam pertarungan satu lawan satu dengan Menelaus, tetapi Aphrodite menyelamatkannya.
Kontribusi terbesar Paris dalam perang ini adalah ketika dia berhasil melukai dan membunuh Achilles, pahlawan legendaris Yunani.
Dengan bantuan Apollo, Paris menembakkan panah ke tumit Achilles yang lemah, menewaskan sang pahlawan. Peristiwa itulah yang melahirkan frasa "tumit Achilles" yang kita kenal hingga saat ini.
Di akhir Perang Troya, Paris sendiri terluka oleh panah yang ditembakkan pemanah Yunani, Philoctetes. Luka tersebut fatal, dan Paris meninggal sebelum sempat menyaksikan kehancuran kota Troya.
Kehidupan Paris adalah kehidupan yang penuh cinta, hasrat, takdir, dan yang terpenting, sifat unik para dewa Yunani, yang sering kali ingin ikut campur dalam urusan manusia.
Karya seni yang terinspirasi dari kehidupan Paris
Tak heran, kehidupan Paris telah menginspirasi banyak karya seni di berbagai bentuk dan bakat. Dalam sastra, Paris menjadi tokoh sentral dalam Iliad karya Homer dan Aeneid karya Virgil, yang menggambarkan berbagai aspek kehidupannya yang penuh takdir.
Bahkan dalam drama William Shakespeare, Troilus and Cressida, narasi kehidupan Paris menjadi sumber inspirasi utama.
Dalam seni visual, The Judgment of Paris (Penilaian Paris) telah menjadi subjek populer selama berabad-abad, dengan banyak pelukis terinspirasi oleh tema ini. Contoh terkenal termasuk lukisan Barok karya Peter Paul Rubens, The Judgment of Paris (sekitar 1636), dan karya abad ke-19 oleh Enrique Simonet, The Judgment of Paris (1904).
Penculikan Helen juga sering digambarkan, seperti dalam lukisan Neoklasik karya Gavin Hamilton, The Abduction of Helen (1784).
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR