Lalu jika demikian, mengapa awan tidak jatuh? Itu karena secara teknis awan tersebut tenggelam ke udara di sekitarnya. Hanya saja awan tersebut tenggelam dengan kecepatan yang sangat rendah sehingga awan tersebut terlihat mengapung.
Jauh di abad ke-16, Galileo Galilei menunjukkan bahwa semua benda jatuh bebas dengan kecepatan yang sama terlepas dari massanya — tetapi hanya dalam ruang hampa.
Meski gaya gravitasi mendorong benda ke bawah, memaksanya jatuh ke permukaannya, partikel udara yang bertabrakan dengannya saat turun juga memberikan gaya ke arah yang berlawanan. Ini dikenal sebagai hambatan udara atau "hambatan".
Dikutip dari ZME Science, hambatan udara sangat dipengaruhi oleh bentuk benda. Semakin ramping suatu benda, semakin kecil hambatan udaranya. Itulah sebabnya jet tempur dibuat seramping mungkin.
Sebaliknya, prinsip yang sama menjelaskan mengapa penerjun payung dapat mendarat dengan aman dengan bantuan parasut, yang mendistribusikan massa ke area permukaan yang luas. Karena awan tersebar di area yang luas, hambatan udaranya sangat besar.
Selain hambatan udara, ada gaya lain yang menopang awan: konveksi udara yang menciptakan gaya ke atas. Gaya ke atas ini diciptakan oleh gradien suhu dan tekanan di dalam atmosfer.
Saat udara naik, udara mendingin, menyebabkan uap air mengembun menjadi tetesan atau kristal es yang terlihat. Hal ini melepaskan panas ke udara di sekitarnya, yang menyebabkannya menjadi lebih hangat dan kurang padat daripada udara di sekitarnya.
Udara yang hangat dan kurang padat ini naik, menciptakan gaya ke atas yang membantu menjaga awan tetap tinggi dengan meniadakan sedikit kecepatan jatuh awan. Terlebih lagi, kondensasi udara yang naik berkontribusi pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan awan dengan menambahkan uap air baru.
Jadi, meskipun awan mengandung banyak kristal dan tetesan air yang secara teknis lebih padat daripada udara di sekitarnya, air ini tersebar sangat tipis sejauh bermil-mil sehingga efek gravitasi menjadi tidak berarti.
Selain itu, jika ada arus udara ke atas yang kuat, awan dapat mempertahankan ketinggiannya hampir tanpa batas hingga awan menghilang karena peningkatan suhu atau awan bercampur dengan udara yang lebih kering.
Source | : | ZME Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR