Kepulauan Solomon merupakan bagian dari wilayah yang disebut Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle). Wilayah tersebut memiliki keanekaragaman karang yang menakjubkan.
Tersembunyi dari pandangan
Para peneliti percaya bahwa mungkin ada hampir satu miliar polip di koloni raksasa ini, yang dikelilingi oleh pasir.
“Sungguh menakjubkan bahwa karang terbesar ini baru ditemukan dan tidak ada yang benar-benar memperhatikan sebelumnya,” kata Helen Findlay, seorang ahli kelautan biologi di Laboratorium Kelautan Plymouth.
Tanpa peralatan selam atau snorkeling untuk mencapai karang sedalam 13 meter, masyarakat setempat mungkin mengira itu hanyalah batu besar.
Berusia tiga abad
Para peneliti biasanya menggunakan tinggi karang untuk memperkirakan usianya. Koloni setinggi 5,5 meter kaki ini berusia sekitar 300 tahun. Tapi ada kemungkinan usianya lebih dari itu.
“Karang-karang ini biasanya berbentuk kubah, seperti sendok es krim,” jelas Timmers. “Yang ini agak pipih dan terus melebar, seolah mencair,” katanya.
Seorang penyelam dari National Geographic Pristine Seas mengukur koloni karang terbesar di dunia di Kepulauan Solomon.
Koloni karang ini sangat tua sehingga telah melewati berbagai peristiwa sejarah besar. Koloni ini pasti telah melihat misionaris Kristen pertama yang mulai mengunjungi Kepulauan Solomon pada abad ke-19. Koloni ini masih hidup saat Deklarasi Kemerdekaan ditandatangani, Perang Dunia Kedua, dan pandemi COVID-19.
“Hal itu membuat Anda merasa kagum—kehidupan benar-benar menciptakannya dan telah menopang koloni besar ini,” kata Timmers. “Seolah-olah nenek moyang kita masih ada di dalam air.”
Karang yang terancam
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR