Hal lainnya yang bisa kita lakukan adalah memberi bantuan materi maupun nonmateri kepada lembaga-lembaga konservasi. “Kita lihat kira-kira kita punya enggak uang lebih,” ucap Rheza. “Karena tentunya semua project perlu dana, perlu funding, apakah itu project pemerintah atau project swasta.”
“Rekan-rekan kita di lembaga konservasi yang menyelamatkan satwa itu butuh sekali funding, jadi kita bisa berdonasi ke mereka. Mungkin kita bisa kurangin jatah ngopi-ngopi santuy sehari-hari gitu ya, kita kasih ke mereka,” usul Rheza.
“Atau kalau seperti saya, karena saya nggak punya duit, jadi saya tanya aja, 'Pak, Bu, boleh gak saya jadi relawan di situ?' Boleh, kata mereka. Ya udah saya jadi relawan di situ Apa aja saya kerjain. Kasih makan satwa, saya kasih makan. Disuruh bersihin kotoran, saya bersihin kotoran. Nyapu-nyapu gitu.”
Relawan juga sering dilakukan dalam upaya pelepasliaran. “Jadi kadang-kadang pelepasliaran ini, satwanya yang mau dilepasliarkan ada banyak sekali, taruhlah misalkan 40, berarti kan butuh minimal 40 orang untuk bawa kan. Ya kita juga bisa jadi relawan di situ,” imbuh Rheza lagi.
Menyebarluaskan pengetahuan dan tren upaya perlindungan keanekaragaman hayati juga perlu dilakukan lewat berbagai medium. “Kalau yang senengnya nulis, tulislah di socmed, di artikel web. Atau yang jurnalis di media, atau yang senengnya belajar, bikin paper. Jadi sebetulnya banyak sekali yang bisa dilakukan gitu,” simpul Rheza. “Tinggal mulai aja dulu."
75 Perempuan Berlatih Seni Bertahan Hidup pada Gelaran Women Jungle Survival Course EIGER 2024
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR