Plutarch menjelaskan bahwa nama “suci” diberikan karena pasangan-pasangan ini mengucapkan sumpah suci di kuil Iolaus (kekasih Heracles) di Thebes.
Pada Juni 1818, George Ledwell Taylor, seorang arsitek muda Inggris, mengunjungi reruntuhan Chaeronea di Yunani.
Saat menjelajah, kudanya tersandung sesuatu yang ternyata bagian dari patung. Setelah digali, ditemukan kepala singa setinggi hampir enam kaki. Penemuan ini dikaitkan dengan Singa Chaeronea, yang disebut dalam catatan kuno.
Singa Chaeronea dan Kuburan Massal yang Ditemukan Setelah Lebih dari 2.100 Tahun
Setelah hilang dari sejarah selama berabad-abad, Taylor menyadari bahwa ia telah menemukan harta karun.
Artikel terbaru di The New Yorker oleh Daniel Mendelsohn menyebutkan bahwa saat penemuan itu, Taylor sedang membaca buku The Description of Greece karya Pausanias.
Pausanias, seorang geograf dari abad kedua Masehi, menulis bahwa patung singa besar yang sedang duduk itu dibangun untuk memperingati unit militer luar biasa yang telah hancur di dekat lokasi tersebut.
Pausanias berpendapat bahwa singa tersebut melambangkan "semangat para prajurit."
Taylor secara tidak sengaja menemukan monumen Pasukan Suci, yang semuanya gugur lebih dari 2.100 tahun sebelumnya.
Terdiri dari 300 prajurit dari kota Thebes, mereka adalah pasukan paling tangguh di Yunani, tidak terkalahkan hingga musnah dalam Pertempuran Chaeronea pada 338 SM.
Dalam pertempuran ini, Filipus dari Makedonia dan putranya, Alexander Agung, mengalahkan koalisi negara-kota Yunani yang dipimpin oleh Athena dan Thebes.
Para sejarawan menganggap Pertempuran Chaeronea sebagai akhir dari Era Klasik Yunani.
Enam puluh tahun setelah penemuan Taylor, penggalian arkeologi lebih lanjut mengungkap situs permakaman besar berbentuk persegi panjang di dekat patung singa. Gambar detail dari situs itu menunjukkan tujuh baris kerangka yang diatur dengan rapi, berjumlah 254 orang.
Buku berjudul The Sacred Band karya James Romm menjadi bacaan wajib bagi mereka yang tertarik dengan sejarah para prajurit ini dan penemuan mereka yang luar biasa setelah ribuan tahun.
Diterbitkan oleh Scribner, buku ini menampilkan ilustrasi Markley Boyer, yang mengumpulkan gambar asli di situs tersebut. Gambar-gambar ini menunjukkan tanda hitam yang menandai luka para prajurit, dibuat untuk merekonstruksi kuburan massal Pasukan Suci.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR