Terowongan ini membentang sepanjang sekitar 1,4 kilometer dan seluruhnya dipahat melalui batuan padat. Tantangan teknik untuk membangun terowongan semacam itu dengan peralatan yang tersedia saat itu menggarisbawahi kemampuan canggih para insinyur Romawi. Dipercayai bahwa para pekerja menggunakan peralatan besi dasar seperti pahat, palu, dan beliung untuk mengikis batuan, sentimeter demi sentimeter.
Proses pembangunan tidak hanya membutuhkan tenaga fisik tetapi juga perencanaan yang cermat. Perencanaan tepat untuk memastikan keselarasan dan gradien terowongan sudah benar. Untuk mencapai hal ini, para insinyur Romawi menggunakan metode yang melibatkan pembuatan poros vertikal di sepanjang rute terowongan. Poros-poros ini memungkinkan para pekerja untuk menggali secara horizontal di kedua arah.
Poros vertikal juga menyediakan ventilasi, cahaya, dan sarana untuk membuang batuan yang digali.
Pelestarian Terowongan Titus
Banyak bangunan Romawi lainnya dibangun untuk dipamerkan kepada publik atau untuk menunjukkan kekuatan kekaisaran. Namun lain halnya dengan Terowongan Titus. Terowongan Titus merupakan proyek infrastruktur fungsional yang bertujuan untuk memecahkan masalah kritis. “Yaitu melindungi pelabuhan Seleucia Pieria dari dampak banjir yang merusak,” ujar Wiersma.
Penyelesaiannya yang sukses sebagai salah satu terowongan buatan manusia terbesar di dunia memastikan keberlanjutan pengoperasian pelabuhan. Tentu saja hal itu sangat penting bagi perdagangan dan pergerakan militer di wilayah tersebut.
Namun, warisan Terowongan Titus melampaui fungsi langsungnya. Terowongan ini menggambarkan pendekatan Kekaisaran Romawi yang lebih luas terhadap infrastruktur. “Membangun bukan hanya untuk saat ini, tetapi dengan memperhatikan utilitas dan ketahanan jangka panjang,” jelas Wiersma.
Terowongan Titus kini dirayakan sebagai situs budaya dan sejarah yang penting peninggalan peradaban Romawi. Pelestariannya memungkinkan kita untuk menghargai kecerdikan dan pandangan jauh ke depan para insinyur Romawi. Mereka mampu merancang sistem yang dapat bertahan dalam ujian waktu.
Terowongan ini juga memberikan wawasan tentang pemahaman Romawi tentang rekayasa lingkungan. Pemahaman ini menunjukkan kemampuan mereka untuk memanipulasi lanskap alam untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Arti penting Terowongan Titus tidak hanya terletak pada pencapaian arsitektur dan tekniknya. Tapi juga pada apa yang diwakilinya: komitmen Romawi untuk memecahkan masalah dengan solusi yang inovatif dan tahan lama.
Keberadaan terowongan ini mengingatkan kita pada dampak abadi Kekaisaran Romawi terhadap pembangunan infrastruktur. Juga menjadi simbol bagaimana teknik kuno terus menginspirasi praktik modern.
Source | : | World Atlas |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR