Segala sesuatunya menjadi lebih riuh jika menyangkut buah-buahan di Turki. Buah delima sering kali terlibat dalam perayaan karena dianggap sebagai simbol kelimpahan dan keindahan.
Tradisi Tahun Baru di Turki melibatkan memecahkan buah delima di depan rumah sebagai sarana untuk membawa keberuntungan bagi para penghuninya. Buah-buahan ini sering diberikan sebagai hadiah karena alasan yang sama.
“Buah delima dianggap sebagai simbol kelimpahan dan keindahan di Turki,” tambah Dickinson.
Spanyol – memakan anggur
Saat jam menunjukkan tengah malam di Spanyol, orang-orang mungkin tidak langsung membuka sampanye atau memeluk orang yang mereka cintai. Mereka memakan 12 buah anggur untuk menangkal nasib buruk.
Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1909, ketika para pengusaha anggur mulai menjual anggur dari hasil panen yang melimpah.
Yunani – bawang
Banyak tradisi tahun baru berfokus pada gagasan kelahiran kembali. Di Yunani, hal ini hadir dalam bentuk bawang bombai yang sederhana.
Dianggap sebagai simbol pertumbuhan dan kesuburan, tandan bawang digantung di pintu depan untuk mendorong pertumbuhan pribadi bagi mereka yang ada di dalamnya.
Filipina – benda bulat
Bagi mereka yang berada di Filipina, Tahun Baru adalah tentang hal-hal yang berbentuk bulat. Secara spesifik, ini tentang uang. Namun segala sesuatu yang berbentuk bulat bisa ditemukan di mana-mana. Mulai dari gaun berbintik-bintik hingga pesta 12 buah bulat.
Warga Filipina juga membiarkan lampu mereka menyala dan pintu mereka terbuka. Tradisi ini dilakukan untuk menandakan tahun yang cerah di depan.
Kolombia – koper kosong
Tradisi ini menyenangkan, menggembirakan, dan jauh lebih murah daripada benar-benar memesan perjalanan untuk tahun baru.
Di Kolombia, orang-orang membawa koper kosong mereka berjalan-jalan mengelilingi blok untuk menginspirasi perjalanan selama 12 bulan.
Di seluruh dunia, ada banyak sekali tradisi aneh dan menarik yang dimaksudkan untuk menyambut Tahun Baru. Apa tradisi unik dalam menyambut Tahun Baru di daerah Anda?
Source | : | The Telegraph |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR