Nationalgeographic.co.id—Air terjun terbesar di bumi bukanlah Air Terjun Victoria. Faktanya, air terjun terbesar di dunia adalah Air Terjun Selat Denmark. Ukurannya jauh lebih besar dari Air Terjun Victoria, Air Terjun Angel, atau air terjun apa pun.
Air Terjun Selat Denmark memiliki tinggi 3.505 meter, meskipun bagian "terjunnya" sebenarnya hanya sekitar 2.012 meter dari total ketinggian tersebut.
Adapun lebar Air Terjun Selat Denmark ini adalah sekitar 480 kilometer. Aliran air terjun ini ke Samudra Atlantik adalah antara 20 dan 40 kali jumlah semua air yang mengalir dari sungai-sungai ke dalamnya.
Angka yang lebih fantastis: jumlah aliran air yang mengalir melalui Air Terjun Selat Denmark ini setara dengan volume sekitar satu setengah Piramida Besar Giza setiap detiknya.
Namun, air terjun ini begitu lebar dan besar sehingga air hanya mencapai kecepatan jatuh sekitar 50 sentimeter per detik – yaitu 1,8 kilometer per jam, atau kira-kira secepat balita yang mengambil langkah pertama mereka secara mandiri.
Bagian dari sistem arus laut
Air terjun ini adalah bagian dari sistem arus laut yang dikenal sebagai Sirkulasi Terbalik Meridian Atlantik, atau AMOC – satu bagian dari “‘coveryor belt global’ yang besar,” jelas National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), yang “mengalirkan air dari utara ke selatan dan kembali dalam siklus panjang di dalam Samudra Atlantik.”
“Proses sirkulasi dimulai saat air hangat di dekat permukaan bergerak menuju kutub […] di mana ia mendingin dan membentuk es laut,” jelas lembaga tersebut seperti dilansir IFLScience.
“Saat es ini terbentuk, garam tertinggal di air laut. Karena banyaknya garam di dalam air, garam menjadi lebih padat, tenggelam, dan terbawa ke selatan di kedalaman di bawah. Akhirnya, air ditarik kembali ke permukaan dan menghangat dalam proses yang disebut upwelling, melengkapi siklus tersebut.”
Air Terjun Selat Denmark tidak hanya membawa air yang lebih dingin dan stabilisasi iklim ke perairan dalam perjalanannya, tetapi juga oksigen, nutrisi, dan bahan organik yang penting untuk mendukung kehidupan laut.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Ketika Air Terjun Niagara 'Dikeringkan' Tahun 1969
Akankah Air Terjun Selat Denmark selalu menjadi yang terbesar?
Sayangnya, seperti – yah, hampir setiap sistem geologi atau iklim yang penting, AMOC terancam oleh perubahan iklim.
“Meskipun seluruh proses itu sendiri lambat, ada beberapa bukti bahwa AMOC semakin melambat,” NOAA memperingatkan. “Apakah ia akan terus melambat atau berhenti bersirkulasi sama sekali masih belum pasti.”
Apabila AMOC melambat terlalu drastis, atau bahkan berhenti sama sekali, dampaknya bisa sangat menghancurkan.
“Jika AMOC terus melambat […] air tawar dari es yang mencair di kutub akan menggeser sabuk hujan di Afrika Selatan, yang menyebabkan kekeringan bagi jutaan orang,” kata NOAA. “Hal itu juga akan menyebabkan naiknya permukaan air laut di Pantai Timur AS.”
Dan, di antara Greenland dan Islandia, air terjun Selat Denmark juga akan mengalami kerusakan.
Kita telah mengetahui setidaknya sejak tahun 1980-an bahwa Air terjun Selat Denmark sangat rentan terhadap perubahan iklim.
Jika AMOC mati, maka air terjun itu “akan berkurang kepadatannya dan akan berhenti,” kata Anna Sanchez Vidal, seorang profesor ilmu kelautan di University of Barcelona di Spanyol, seperti diberitakan Live Science.
Lalu apa selanjutnya? Kita hanya akan memiliki Air Terjun Victoria dan Angel yang membosankan untuk bersaing memperebutkan gelar air terjun terbesar.
Yah… setidaknya sampai kedua air terjun itu juga hancur.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR