Nicholas Herbert Stern, seorang ekonom Inggris, dalam The Economics of Climate Change: The Stern Review melaporkan bahwa deforestasi berkontribusi terhadap sekitar 18% dari emisi gas rumah kaca (GRK) global. Pengembangan perkebunan di lahan gambut tropis yang dikeringkan menyebabkan oksidasi yang menghasilkan pelepasan CO2 yang signifikan selama periode yang panjang.
Penggunaan api untuk pembukaan lahan dan emisi gas metana dari kolam pengolahan limbah minyak sawit semuanya berkontribusi terhadap emisi GRK.
Pencemaran lingkungan dan perairan
POME adalah air limbah yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit yang memiliki kebutuhan oksigen biokimia (BOD) dan kebutuhan oksigen kimia (COD) yang lebih tinggi dan mengandung konsentrasi nitrogen organik, fosfor, dan berbagai zat suplemen yang lebih tinggi.
Batang kelapa sawit, pelepah kelapa sawit, tandan buah kosong, serat kelapa sawit yang ditekan dan cangkang inti kelapa sawit, bahan yang kurang berserat seperti bungkil inti kelapa sawit dan cairan buangan adalah produk limbah yang dihasilkan selama pengolahan minyak. Ledakan dalam industri kelapa sawit telah mengakibatkan berdirinya banyak pabrik minyak untuk pengolahan mesokarp dan inti kelapa sawit.
POME dihasilkan terutama dari proses ekstraksi minyak, pencucian dan pembersihan di pabrik dan ini mengandung bahan selulosa, minyak dan lemak.
Limbah berminyak yang merupakan bagian dari POME adalah polutan berbahaya bagi lingkungan perairan karena sangat beracun bagi organisme perairan ketika dibuang dalam jumlah besar ke aliran air misalnya sungai, aliran air.
Ini sangat berkontribusi terhadap bahaya kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan. Di Afrika, banyak orang bergantung pada sungai sebagai sumber air.
Penyekatan POME ke aliran air ini menciptakan bahaya besar bagi mereka yang hanya bergantung pada badan air ini sebagai sumber air minum dan keperluan rumah tangga dan irigasi lainnya.
POME mengandung sejumlah besar minyak dan lemak (4000 mg/L), COD (5000 mg/L), BOD (25000 mg/L) dan total padatan (40, 500 mg/L). Perlu diketahui bahwa di Malaysia, sekitar 44 juta ton POME diproduksi dan meningkat setiap tahunnya.
Jadi secara global, dampak ekonomi kelapa sawit tidak dapat diremehkan. Meskipun demikian, ada tantangan lingkungan yang mengancam keberlanjutan kelapa sawit, khususnya penggundulan hutan, hilangnya keanekaragaman hayati, peningkatan emisi gas rumah kaca, serta polusi lingkungan dan perairan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR