Nationalgeographic.co.id—Krisis lingkungan yang dianggap berasal dari produksi minyak kelapa sawit yang tak terkendali telah menjadi perhatian global.
Deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim adalah beberapa dampak buruk yang ditimbulkan.
Namun, sebuah terobosan baru hadir membawa harapan.
Perusahaan ini menawarkan solusi inovatif dengan mengubah limbah pertanian menjadi alternatif minyak kelapa sawit yang ramah lingkungan.
Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Teknologi fermentasi mutakhir
Äio, startup inovatif asal Estonia, berhasil meraih pendanaan sebesar €6,1 juta (setara Rp102 miliar) dalam putaran pendanaan terbarunya.
Dana segar ini akan digunakan untuk memperluas skala produksi fasilitas demonstrasi mereka yang bertujuan mengubah limbah pertanian dan kayu menjadi alternatif berkelanjutan bagi minyak sawit dan lemak hewani.
Dengan teknologi fermentasi mutakhir, Äio menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan global terkait penggunaan bahan baku yang merusak planet.
Di antara investor yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini adalah Voima Ventures, 2C Ventures, Nordic Foodtech VC, serta SmartCap Green Fund yang didukung oleh negara dan Uni Eropa.
Sebelumnya, Äio telah berhasil mengumpulkan dana sebesar €1 juta (setara Rp16 miliar) untuk memajukan teknologi fermentasi mereka.
Baca Juga: Mengintip Upaya Konservasi Biodiversitas oleh Industri Kelapa Sawit Malaysia
KOMENTAR