Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), durasi penyakit yang disebabkan oleh HMPV dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing individu dan tingkat keparahan infeksi. Namun, secara umum, durasi penyakit ini mirip dengan infeksi pernapasan lainnya yang disebabkan oleh virus.
Gejala yang paling sering dikaitkan dengan infeksi HMPV meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Gejala-gejala ini seringkali sangat mirip dengan gejala infeksi saluran pernapasan lainnya, sehingga diagnosis yang akurat seringkali memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Dalam beberapa kasus, infeksi HMPV dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti bronkitis atau pneumonia. Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkus, sementara pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru.
HMPV bukan pendatang baru di dunia virus seperti COVID-19?
HMPV, meskipun baru teridentifikasi secara resmi pada tahun 2001, bukanlah virus baru bagi dunia medis. Keluarga virus Pneumoviridae, yang juga menaungi virus pernapasan sinsitial (RSV) yang lebih dikenal, adalah tempat bernaungnya HMPV.
Beberapa ahli bahkan berspekulasi bahwa HMPV mungkin telah beredar di antara populasi manusia jauh sebelum penemuan resminya, bahkan mungkin selama beberapa dekade atau bahkan lebih dari seabad.
Di Amerika Serikat, misalnya, HMPV mengikuti pola musiman yang khas. Virus ini umumnya mulai bersirkulasi pada musim dingin dan dapat bertahan hingga musim semi.
Menariknya, HMPV seringkali hadir bersamaan dengan virus pernapasan lainnya seperti RSV dan influenza, membentuk semacam "koktail virus" yang umum terjadi selama musim dingin.
Data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menunjukkan bahwa HMPV hanya berkontribusi kurang dari 2% dari total kasus infeksi saluran pernapasan yang terdeteksi. Sebagai perbandingan, influenza menyumbang hampir 19%, sementara COVID-19 sedikit di atas 7%.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun HMPV memang aktif bersirkulasi, namun kontribusinya terhadap total beban penyakit pernapasan secara keseluruhan masih relatif kecil dibandingkan dengan virus-virus lain yang lebih dominan.
HMPV memang dapat menyebabkan penyakit, terutama pada anak-anak. Sekitar 10% hingga 12% dari semua kasus penyakit pernapasan pada anak-anak diperkirakan disebabkan oleh HMPV.
Baca Juga: Virus West Nile: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Sejarah Migrasi Manusia Modern di Indonesia Terungkap! Ada Perpindahan dari Papua ke Wallacea
KOMENTAR