Meskipun skenario ini bersifat teoretis, risikonya nyata dan terus meningkat. Ruang angkasa telah menjadi semakin padat akibat peningkatan peluncuran satelit, tabrakan yang tidak disengaja, dan penghancuran objek luar angkasa secara sengaja.
Para ahli memperingatkan bahwa bahkan potongan kecil puing, yang bergerak dengan kecepatan tinggi, dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
Para ahli juga khawatir bahwa kita telah memasuki tahap awal dari Sindrom Kessler. Jika tidak segera ditangani, ancaman ini dapat membuat eksplorasi ruang angkasa menjadi semakin sulit dan mahal, bahkan mungkin mustahil dilakukan.
Ketergantungan kita pada teknologi berbasis satelit juga akan terancam, sehingga berdampak pada berbagai aspek kehidupan di Bumi.
Sampah luar angkasa: Pengertian dan ancamannya
Orbit Bumi, yang selama ini kita bayangkan sebagai ruang hampa yang sunyi, ternyata menyimpan ancaman serius. Sampah luar angkasa, sisa-sisa aktivitas manusia di luar angkasa, telah menumpuk dalam jumlah yang mengkhawatirkan.
Bagian-bagian roket yang telah habis bahan bakar, satelit-satelit mati yang tak lagi berfungsi, hingga serpihan sekecil cat yang terlepas dari pesawat ruang angkasa, semuanya berkontribusi pada permasalahan ini.
Sejak peluncuran Sputnik 1 pada tahun 1957, manusia telah mengirimkan ribuan objek ke luar angkasa. Sayangnya, tidak semua objek ini memiliki masa pakai yang panjang atau dirancang untuk kembali ke Bumi.
Akibatnya, mereka terjebak dalam orbit Bumi dan menjadi sampah antariksa. Badan Antariksa Eropa mencatat lebih dari 650 peristiwa pemecahan, ledakan, dan tabrakan yang telah menyebabkan peningkatan jumlah sampah luar angkasa.
Dalam beberapa dekade terakhir, aktivitas peluncuran satelit yang semakin intensif, ditambah dengan beberapa insiden ledakan roket dan uji coba senjata di luar angkasa, telah memperparah situasi.
Hingga September 2024, diperkirakan lebih dari 13.000 ton material buatan manusia masih mengorbit Bumi. Angka ini terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah peluncuran.
Baca Juga: Sampah Luar Angkasa Bisa Merusak Satelit dan Membunuh Astronaut
KOMENTAR