“Namun, radiasi juga dapat mengakibatkan berbagai kemungkinan seperti timbulnya kanker, kehilangan sebagian fungsi sel, dan diturunkan secara genetik. Sel rusak dan tidak berfungsi mengakibatkan terjadinya nekrosis atau kematian sel,” tuturnya.
Feni menjelaskan cara untuk melindungi diri dari risiko akibat radiasi berlebih. Salah satunya adalah menggunakan pelindung atau perisai dari bahan yang tepat.
“Lalu perhatikan jarak. Jika semakin dekat jarak dengan sumber radiasi, maka risikonya pun semakin besar. Untuk itu, lakukan dengan secepat dan seefektif mungkin saat bekerja dengan radiasi,” terangnya.
Feni juga mengemukakan, teknologi nuklir dan radiasi telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Misalnya pertanian, pangan, kesehatan, industri, lingkungan, dan energi.
“Contoh penerapan nuklir dan radiasi di bidang pertanian adalah teknik mutasi radiasi. Pada teknik ini, radiasi gamma mampu menginduksi mutasi pada materi genetik tanaman pangan untuk menciptakan keanekaragaman hayati. Lalu sifat unggul dari keanekaragaman tersebut dipilih,” tuturnya.
Dia membeberkan, tanaman dengan teknik mutasi radiasi memiliki keunggulan seperti produktivitas tinggi, tahan terhadap hama penyakit, daya adaptasi tinggi, serta memiliki kualitas dan rasa yang baik.
Direktur Pesantren Tahfizh Madinatul Qur’an, Ayat Bahrul, mengatakan peningkatan pemahaman ilmu dan pengetahuan dapat diperoleh di luar kelas yaitu melalui kunjungan ilmiah ke badan atau lembaga. Salah satunya adalah BRIN.
“Kami mau belajar dan memahami tentang riset dan inovasi sehingga dapat memacu siswa dan meningkatkan motivasi untuk meraih cita-cita," ujarnya. "Kami berharap, dari materi yang disampaikan tentang teknologi nuklir ini, akan menjadi bahan pengetahuan tentang pemanfaatan nuklir untuk kehidupan manusia."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR