"Selama bertahun-tahun, anak perempuan mulai percaya bahwa sains bukan untuk mereka, bahwa mereka tidak pandai dalam sains, atau bahwa sains itu membosankan," papar Mancheño.
"Ada berbagai alasan untuk ini. Saya akan menunjuk pada tiga hal: perempuan menetapkan standar yang lebih tinggi untuk diri kita sendiri; ada bias umum tentang sains (membosankan dan sulit), dan bias kedua, yang untungnya kurang umum, terhadap profesi yang tidak dianggap feminin.”
Pendidikan memainkan peran yang sangat krusial dalam memerangi stereotip yang merugikan ini. Hal ini menjadi semakin penting mengingat fakta bahwa minat anak perempuan terhadap bidang ilmiah cenderung menurun drastis selama masa remaja.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Microsoft di Inggris pada tahun-tahun sebelumnya, menemukan bahwa penurunan minat yang signifikan terhadap karier ilmiah pada remaja perempuan mulai terjadi pada usia 16 tahun.
Salah satu alasan utama yang diungkapkan oleh para peserta dalam penelitian ini adalah bahwa menjelang akhir pendidikan menengah, sistem pendidikan cenderung lebih berfokus pada mempersiapkan siswa untuk lulus ujian dengan nilai tinggi, daripada menumbuhkan dan memelihara minat yang tulus terhadap sains.
Carmen López, Kepala Teknik di BBVA Spanyol, juga sependapat dengan pandangan ini. Beliau menekankan, "Sistem pendidikan kita saat ini tidak memberikan penekanan yang cukup pada signifikansi dan pentingnya pengetahuan ilmiah dalam kehidupan kita."
Mempromosikan keterlibatan perempuan dalam bidang sains
Menurut studi dari Microsoft yang telah dipaparkan sebelumnya, minat anak perempuan dalam bidang STEM dipengaruhi oleh beberapa faktor penting.
Faktor-faktor ini meliputi keberadaan panutan yang bisa mereka ikuti jejaknya, dukungan yang kuat dari orang tua dan guru, serta pemahaman yang jelas mengenai bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan dalam situasi kehidupan nyata. Pendapat dari para ahli semakin menguatkan kesimpulan yang dihasilkan oleh studi Microsoft ini.
López menyampaikan, "Cara yang paling efektif untuk mengatasi kesenjangan gender dalam bidang teknologi adalah dengan menyediakan platform yang mampu memberdayakan dan mendidik anak perempuan sejak usia dini dalam perjalanan akademik mereka."
Beliau mencontohkan "Technovation Girls" sebagai sebuah inisiatif yang sangat baik dalam hal ini. Technovation Girls adalah sebuah program berskala global yang memberikan tantangan kepada anak perempuan berusia antara delapan hingga delapan belas tahun untuk mengembangkan aplikasi seluler yang bertujuan untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat.
Baca Juga: Serangga Masuk Program Makan Bergizi Gratis, Bagaimana Sains Melihatnya?
KOMENTAR