Kondisi yang memengaruhi kualitas hidup seseorang berbeda-beda pada setiap orang, tetapi mungkin merupakan faktor utama yang menyebabkan migrasi. Ini dapat mencakup standar ketenagakerjaan, kemiskinan, dan keadaan keseluruhan suatu negara untuk menyediakan kehidupan yang berkualitas.
Dalam kebanyakan kasus, orang tertarik oleh peluang kerja di daerah tertentu yang tidak tersedia di tempat asal mereka. Analisis data bahkan menunjukkan bahwa ada peningkatan kualitas hidup imigran karena migrasi, yang tercermin dalam status keuangan dan kepuasan kerja.
Orang-orang dari tempat-tempat seperti Suriah (yang memiliki tingkat pengangguran tinggi sebesar 50%) sering bermigrasi untuk keluar dari kemiskinan dan kurangnya peluang kerja.
Banyak negara maju, termasuk Amerika Serikat, menyediakan jaringan atau platform sosial yang terbukti menguntungkan bagi orang-orang yang berasal dari negara-negara kurang berkembang.
Pekerja migran (orang-orang yang bermigrasi untuk mencari pekerjaan) mewakili hampir dua pertiga dari migran internasional pada tahun 2017 — yang jumlahnya sekitar 164 juta di seluruh dunia.
Faktor besar lainnya yang melibatkan kualitas hidup seseorang adalah akses ke pendidikan yang layak dan layanan medis yang tidak dapat diakses di negara mereka.
Faktor Perang
Faktor sosial-politik utama yang mendorong individu untuk meninggalkan tempat asal mereka adalah adanya perang dan konflik.
Penindasan karena etnis, agama, jenis kelamin, ras, dan budaya seseorang menimbulkan risiko yang signifikan terhadap kualitas hidup, yang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk menetap di tempat lain.
Orang-orang yang melarikan diri dari zona konflik, pelanggaran hak asasi manusia, dan penganiayaan pemerintah adalah pencari suaka yang menginginkan perlindungan internasional dan wilayah yang lebih aman. Individu yang dipindahkan secara paksa karena faktor eksternal, seperti perang, adalah pengungsi.
Akhir-akhir ini, banyak besar orang telah melarikan diri ke Eropa untuk menghindari konflik, penganiayaan, dan teror di tanah air mereka. Lebih dari seperempat pencari suaka dari Suriah diberi status perlindungan, diikuti oleh mereka yang berasal dari Afghanistan dan Irak.
Faktor Lingkungan
Bencana alam dan perubahan iklim adalah faktor lingkungan yang secara tidak proporsional memengaruhi keluarga miskin, terutama di negara-negara yang kurang berkembang.
Orang-orang yang mengalami banjir, badai, dan gempa bumi secara berkala kemungkinan besar akan bermigrasi. Selain itu, perubahan iklim diperkirakan akan memperburuk cuaca, yang menyebabkan peningkatan arus migrasi.
Imigran lingkungan hidup diwajibkan untuk meninggalkan tempat asal mereka, baik sementara maupun permanen, dan pindah di dalam negeri atau ke luar negeri untuk menghindari kesulitan alam.
Menurut pernyataan Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim dan imigrasi, ada tiga faktor lingkungan yang dapat memengaruhi imigrasi secara signifikan.
Faktor pertama adalah dampak pemanasan. Pemanasan yang terus-menerus di area tertentu akan perlahan menurunkan produktivitas pertanian yang dapat menyebabkan kurangnya tanah subur dan air bersih.
Kedua adalah peningkatan peristiwa cuaca ekstrem. Peristiwa cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim, seperti badai dahsyat dan banjir bandang yang diakibatkannya, dapat menyebabkan jutaan orang mengungsi.
Ketiga adalah naiknya muka air laut. Kenaikan muka air laut yang terus-menerus menimbulkan bahaya lingkungan yang ekstrem bagi daerah pesisir dataran rendah dan dapat mengakibatkan pengungsian permanen lebih dari satu juta orang.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR