Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2023, PSA menangani 94,8 juta unit kontainer setara 20 kaki (TEU), menjadikannya salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia. Perusahaan ini memiliki 55.000 karyawan di seluruh dunia, dengan 12.000 di antaranya berbasis di Singapura.
Memasuki pasar baru
Memasuki pasar baru merupakan langkah krusial dalam pertumbuhan sebuah perusahaan. Hal ini terbukti dari perjalanan Temasek dalam melebarkan sayapnya ke Asia pada awal tahun 2000-an. Saat itu, mereka memfokuskan investasi pada dua sektor utama: layanan keuangan dan telekomunikasi.
Png Chin Yee, Chief Financial Officer Temasek, menjelaskan bahwa keputusan ini didasari oleh potensi pertumbuhan ekonomi yang besar di kawasan Asia, yang didorong oleh peningkatan populasi kelas menengah. Bank dan perusahaan telekomunikasi dipandang sebagai representasi dari pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang di Asia.
Namun, ekspansi awal ini tidak berjalan mulus. Pada tahun 2003, wabah SARS melanda Asia, mengganggu aktivitas ekonomi dan perjalanan di kawasan tersebut. Selain itu, Temasek juga menghadapi tantangan sebagai "pendatang baru tanpa rekam jejak yang terbukti" di luar Singapura.
Lalu, apa yang menjadi kunci keberhasilan Temasek? Menurut Png Chin Yee, kehadiran dan ketekunan adalah faktor utama. Dengan membuka kantor lokal di pasar-pasar utama seperti Beijing (2004) dan Mumbai (2004), Temasek menunjukkan komitmennya sebagai investor jangka panjang.
Langkah ini juga memungkinkan mereka untuk membangun hubungan yang kuat dan memahami pasar serta lingkungan bisnis dengan lebih baik.
Setelah mendapatkan pengalaman di Asia, Temasek memperluas jangkauannya ke pasar negara maju seperti Inggris Raya dan Amerika Serikat pada tahun 2010-an.
Untuk memandu strategi investasinya, Temasek berfokus pada empat tren struktural utama: Digitisation (Digitalisasi), Sustainable Living (Kehidupan Berkelanjutan), Future of Consumption (Masa Depan Konsumsi) and Longer Lifespans (Umur Panjang).
Hasilnya sangat mengesankan. Nilai portofolio Temasek tumbuh sebesar 305 miliar dolar Singapura sejak ekspansi ke Asia dan pasar global dimulai pada tahun 2002.
Bukan mengejar keuntungan semata
Tujuan yang melampaui sekadar keuntungan menjadi landasan penting bagi Temasek. Hal ini tercermin dari peran aktif mereka dalam mendistribusikan cairan pembersih tangan, masker wajah, dan oksimeter selama pandemi Covid-19.
Mengapa perusahaan investasi begitu terlibat dalam respons pandemi? "Perusahaan saat ini harus didorong oleh tujuan yang melampaui keuntungan," ungkap Chan Wai Ching, chief corporate officer dan kepala Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Temasek.
"Kita perlu melakukan yang benar dan berbuat baik bagi komunitas kita, dan ini memberi kita izin sosial untuk berkinerja baik," tambahnya.
Sejak tahun 2003, Temasek telah mengalokasikan sebagian dari keuntungan bersih mereka di atas biaya modal yang disesuaikan dengan risiko untuk kontribusi kepada masyarakat.
Komitmen ini memungkinkan mereka untuk mendanai berbagai inisiatif penanganan Covid-19. Dana ini disalurkan melalui Temasek Trust, yang memberikan hibah untuk program-program yang dijalankan oleh ekosistem nirlaba Temasek.
Ekosistem ini mencakup Temasek Foundation yang mendukung program peningkatan kualitas hidup, Temasek Life Sciences Laboratory yang memanfaatkan ilmu kehidupan untuk kemajuan, Stewardship Asia Centre yang fokus pada praktik kepengurusan yang baik, dan Mandai Nature yang bergerak di bidang konservasi satwa liar.
Hingga saat ini, kontribusi Temasek melalui Temasek Trust telah memberikan dampak positif bagi sekitar 3,7 juta orang di Singapura dan sekitarnya.
KOMENTAR