Nationalgeographic.co.id—Saat kita mengantuk di tengah aktivitas penting atau bekerja, seringkali jalan tengah untuk mengatasi hal itu adalah dengan minum kopi yang mengandung kafein.
Kafein dalam kopi dipercaya dapat membuat kantuk hilang dan kita kembali merasa bersemangat untuk melanjutkan aktivitas apapun.
Namun, benarkah bahwa kafein dapat membuat kita tetap terjaga? Untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan tersebut, mari kita lihat penjelasan dari sisi sains.
Kafein merupakan zat kimia berasa pahit yang terkait dengan basa asam nukleat adenin dan guanin. Faktanya, kafein merupakan zat psikoaktif yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Empat dari lima orang dewasa mengonsumsi senyawa tersebut dalam bentuk minuman panas atau dingin seperti kopi, teh, atau soda, seringkali untuk mengusir rasa kantuk.
Secara sederhana, rangsangan ini terjadi berkat kemiripan kafein dengan zat kimia yang kita hasilkan untuk memperlambat aktivasi saraf.
Dengan mengganggu efek perlambatan zat kimia itu pada otak, neuron kita tetap aktif di tempat yang seharusnya tidak aktif, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat memicu respons 'lawan atau lari' di seluruh tubuh, melansir Science Alert.
Rasa kantuk
Tidur melibatkan campuran fungsi biologis yang kompleks. Pada sistem saraf, bagian penting dari proses menenangkan diri adalah akumulasi bertahap senyawa yang disebut adenosin.
Saat tubuh kita bekerja, senyawa ini menumpuk di jaringan otak, terkunci pada reseptor di membran sel saraf tertentu dan mengurangi laju kerjanya.
Beberapa saraf tersebut terhubung dengan fungsi otot, yang mengakibatkan perasaan lesu dan berat seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Metode Penyeduhan Kopi 'Terbaik', Hasilnya Mengejutkan?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR