Nationalgeographic.co.id—Lebih dari sekadar tempat berlindung, lingkungan tempat tinggal ternyata memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup dan kesehatan kita. Namun, bagaimana pandangan sains? Simak penjelasan ilmiah berikut ini.
Tinggal di lingkungan yang nyaman untuk berjalan kaki ternyata menyimpan banyak manfaat, mulai dari penurunan risiko penyakit kronis hingga mempererat hubungan sosial. Lingkungan seperti ini bisa jadi kunci kebahagiaan dan kesehatan keluarga Anda.
Lingkungan yang ramah pejalan kaki adalah area di mana berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti toko bahan makanan, sekolah, fasilitas kesehatan, dan taman, mudah dijangkau tanpa perlu kendaraan pribadi atau transportasi umum.
Sebelum pertengahan abad ke-20, banyak kota di Amerika Serikat dirancang dengan mengutamakan pejalan kaki, dengan pusat kota yang padat dan hidup serta jalan-jalan yang mudah diakses.
Namun, seiring berkembangnya pembangunan yang mendorong masyarakat ke pinggiran kota, infrastruktur yang dulunya mendukung komunitas yang terhubung erat mulai menghilang.
Meskipun para ahli kini menyadari bahwa warga yang tinggal di lingkungan ramah pejalan kaki merasakan manfaat sosial dan fisik yang lebih besar, sayangnya, sebagian besar orang Amerika kemungkinan besar tidak akan menikmati manfaat tersebut karena kota-kota terus berkembang dengan mengutamakan kendaraan.
Mobil sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan di Amerika. Saat ini, 92 persen rumah tangga di Amerika memiliki setidaknya satu kendaraan.
Sebaliknya, hanya 6,8 persen penduduk yang tinggal di area yang sangat ramah pejalan kaki, menurut laporan Smart Growth America tahun 2023.
Selain itu, terbatasnya jumlah area ramah pejalan kaki di seluruh negeri cenderung membuat harga rumah di lingkungan tersebut melonjak, sehingga hanya orang-orang tertentu yang mampu tinggal di sana.
Tempat tinggal seseorang dapat secara langsung memengaruhi gaya hidup yang mereka jalani, kata Glen Duncan, profesor dan ketua nutrisi dan fisiologi olahraga di Washington State University.
"Apakah kita aktif atau jarang bergerak sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan kita," ujar Duncan.
Baca Juga: 8 Fakta Ilmiah Tentang Bagaimana Alkohol Memengaruhi Tubuh Manusia
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR