Nationalgeographic.co.id—Kantor media Tempo di Jakarta mendapat kiriman teror berupa potongan kepala babi tanpa kuping pada pertengahan Maret 2025.
Aksi teror mengirim kepala babi yang dilakukan oleh orang-orang pengecut yang tidak bertanggung jawab seperti ini tidak hanya pernah terjadi di kantor Tempo, melainkan juga di tempat-tempat lain seperti masjid dan rumah. Tidak hanya pernah terjadi di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain di dunia.
Berikut ini adalah beberapa aksi teror pengiriman kepala babi yang pernah terjadi di beberapa tempat di dunia.
1. Teror Kepala Babi untuk Kantor Tempo di Jakarta
Pada 19 Maret 2025, kantor redaksi Tempo juga menerima paket berisi kepala babi tanpa telinga. Paket tersebut dikirim oleh kurir yang memakai atribut aplikasi pengiriman barang. Paket ditujukan untuk Francisca Christy Rosana alias Cica, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.
Paket kepala babi tersebut tidak mencantumkan nama atau identitas pengirim di paket tersebut. Paket itu disimpan di dekat resepsionis sebelum akhirnya diambil oleh penerima.
Cica baru mengambil paket itu pada Kamis, 20 Maret 2025 pukul 15.00 WIB, ketika baru sampai kantor dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, sesama wartawan desk politik dan host Bocor Alus. Ia mengambil paket dan membawanya ke ruang redaksi di lantai IV. Setelah kotak kardus sudah dibuka seluruhnya, terpampang kepala babi. Kedua telinga kepala babi terpotong.
Tiga hari berselang, petugas kebersihan Tempo menemukan kardus berisi enam ekor bangkai tikus pada Sabtu pagi, pukul 08.00 WIB. Petugas kebersihan Tempo, Agus, awalnya menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. Kotak itu sedikit penyok. "Ketika dibuka, isinya kepala tikus," kata Agus.
Pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung, bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar kompleks kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan.
Petugas keamanan menduga kotak bangkai tikus itu mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum membentur aspal. Ada jejak baret pada mobil yang terkenal lemparan kotak tikus itu.
2. Teror Kepala Babi untuk Masjid di Inggris dan Prancis
Warga setempat di Saltley, Birmingham, Inggris, terkejut melihat kepala babi yang dibuang di dekat masjid di Washwood Heath Road pada hari Sabtu, 28 November 2020.
Penemuan yang menyedihkan itu dilakukan oleh dua orang perempuan bersaudara yang segera melaporkan kejadian itu kepada polisi setempat.
Polisi West Midlands telah membuka penyelidikan atas peristiwa yang mereka gambarkan sebagai 'kejahatan kebencian' setelah kepala babi ditemukan di luar Saltley Pharmacy, yang terletak di dekat masjid.
Pemandangan mengerikan itu disambut dengan rasa jijik dan ngeri oleh penduduk setempat. Dua orang saudari yang menemukan kepala babi itu tetap berada di tempat kejadian dan menunggu kedatangan polisi.
Kepala babi itu dibuang dalam jarak berjalan kaki ke masjid Anjuman-e-Naqeebul Islam di Washwood Heath Road.
Kepala babi sering digunakan oleh kelompok teror neo-Nazi terhadap etnis minoritas untuk memicu ketakutan dan kemarahan, terutama terhadap komunitas Yahudi dan Muslim yang melarang keras konsumsi daging babi.
Pengawas antirasisme mengklaim bahwa pembuangan kepala babi di dekat masjid atau sinagoge oleh kelompok pembenci ekstremis sering kali dirancang untuk mengintimidasi dan menghasut, dan tindakan kasar tersebut juga ditafsirkan sebagai pesan tersirat yang memberi tahu etnis minoritas "keluar dari Inggris dan kembali ke tempat asal mereka".
Petugas kepolisian segera tiba di lokasi kejadian setelah menerima laporan. Mereka segera mengambil kepala babi itu beserta keterangan para saksi untuk menyelidikan kejahatan tersebut.
Teror kepala babi juga pernah terjadi di sebuah masjid di Compiegne di Oise, Prancis Utara, pada awal November 2020.
Anadolu Agency melaporkan kepala babi itu ditemukan di Grand Mosque atau Masjid Agung di Kota Compiegne di Oise, Prancis utara, saat pekerjaan restorasi sedang dilakukan di sana.
Pengelola masjid mengutuk aksi tersebut dan membuat pengaduan atas insiden ini.
Dewan Kepercayaan Muslim Prancis, French Council of the Muslim Faith, juga mengecam insiden tersebut dan menyatakan solidaritas dengan manajemen masjid dan komunitas.
Peristiwa itu terjadi di tengah meningkatnya retorika anti-Islam di Prancis menyusul pernyataan kontroversial oleh Presiden Emmanuel Macron.
3. Teror Kepala Babi untuk Pasar Makanan Yahudi di Afrika Selatan
Para pegiat anti-Israel di Afrika Selatan meletakkan kepala babi terpenggal di sebuah pasar di Cape Town pada Oktober 2014.
Kepala babi itu ditemukan di pasar swalayan Woolworths di bagian penjualan makanan kosher. Kosher adalah makanan yang sesuai dengan aturan makan Yahudi (kashrut) dan dianggap layak atau diperbolehkan untuk dikonsumsi menurut hukum Yahudi, yang salah satu syaratnya tidak mengandung babi.
Para pemimpin Yahudi di Afrika Selatan menyatakan kekecewaannya karena Kongres Mahasiswa Afrika Selatan, yang merupakan bagian dari Kongres Nasional Afrika yang berkuasa, mengatakan bahwa mereka membantu mengatur penempatan kepala babi tersebut, dengan mengklaim bahwa mereka melakukannya "sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina".
Seorang juru bicara Woolworths menyebut insiden itu "tidak dapat diterima," menurut laporan berita tersebut.
"Menaruh kepala babi di toko kami tidak dapat diterima dan menyinggung karyawan dan pelanggan kami, termasuk karyawan dan pelanggan Yahudi dan Muslim," kata juru bicara tersebut. "Kami akan mempertimbangkan pilihan kami untuk mencegah protes yang tidak menyenangkan seperti itu di toko kami."
4. Teror Kepala Babi untuk Tempat Kerja Buruh di AS
Pada Maret 2024, produsen daging babi terbesar di Tennessee, Amerika Serikat (AS), dituduh melakukan ancaman teror terhadap para pekerja yang menuntut gaji mereka. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, seorang pekerja diduga menemukan kepala babi yang terpenggal di tempat kerja mereka di kantor Tosh Farms LLC.
Insiden kepala babi tersebut diduga terjadi setelah karyawan tersebut meminta gaji mereka, yang memicu manajemen Tosh Farms LLC mengancam mereka dengan pemutusan hubungan kerja. Pekerja tersebut menemukan kepala hewan tersebut setelah kembali dari rapat dengan para manajer, menurut tuduhan Departemen Tenaga Kerja.
Tosh Farms diduga melakukan ancaman terhadap beberapa karyawan karena meminta gaji mereka, dengan penyelidikan menemukan bahwa para pekerja tersebut diberi tugas di luar tugas normal mereka, seperti membersihkan kamar mandi dan mengambil kotoran babi.
Menuntut gaji seseorang adalah kegiatan yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Standar Perburuhan yang Adil, dan hukum federal melarang pemberi kerja untuk memecat atau mendiskriminasi karyawan yang telah mengajukan pengaduan tersebut.
"Tindakan perusahaan yang mengerikan dan upaya yang jelas untuk mengintimidasi dan membalas dendam terhadap karyawannya tidak akan ditoleransi," Tremelle Howard, pengacara regional Departemen Tenaga Kerja di Atlanta, seperti dilansir CBS News.
Seth Krantz, dokter hewan perusahaan, membantah tuduhan pemerintah dan berjanji untuk melawan klaim tersebut.
"Penting bagi Tosh Pork bahwa karyawan kami diperlakukan dengan bermartabat dan hormat dan bahwa hewan kami menerima perawatan yang tepat," kata Krantz dalam email kepada CBS MoneyWatch. "Tosh Pork berusaha untuk mematuhi semua peraturan federal, negara bagian, dan lokal termasuk Undang-Undang Standar Perburuhan yang Adil."
Ia menambahkan, "Tosh Pork menyangkal terlibat dalam tindakan pembalasan yang dituduhkan oleh Departemen Tenaga Kerja berdasarkan rilis berita tanggal 5 Maret 2024 dan bermaksud untuk membela diri di pengadilan."
5. Teror Kepala Babi untuk Rumah Politikus di AS
Para pelaku vandalisme telah menargetkan rumah pemimpin Senat dari Partai Republik Mitch McConnell dan Ketua DPR dari Partai Demokrat Nancy Pelosi dengan grafiti, darah palsu, dan kepala babi, kata sebuah media AS.
"Di mana uangku" dan "Mitch membunuh orang miskin" dicoret-coret di pintu depan dan jendela McConnell di Louisville, Kentucky, media AS melaporkan.
Kepala babi dan darah palsu ditinggalkan di luar rumah Pelosi di San Fransisco pada 2 Januari 2021, menurut media lokal
Rumah-rumah petinggi Partai Republik dan Demokrat menjadi sasaran setelah perdebatan sengit mengenai dana talangan stimulus Covid-19 untuk warga Amerika.
Paket bantuan pandemi senilai 900 miliar dolar AS yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya disetujui pada Malam Natal, dengan DPR yang dipimpin Demokrat menyetujui peningkatan bantuan dari 600 dolar AS menjadi 2.000 dolar AS.
Namun Senat yang dipimpin Republik belum menyetujui peningkatan tersebut -- meskipun ada desakan keras dari Presiden Donald Trump untuk melakukannya.
Pada hari Rabu, McConnell mengatakan kepada wartawan: "Senat tidak akan diintimidasi untuk memberikan lebih banyak uang pinjaman ke tangan teman-teman kaya Demokrat yang tidak membutuhkan bantuan."
Polisi Kentucky Metro mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 5 pagi waktu setempat menurut saluran berita lokal WAS11. Tidak jelas apakah ada orang di rumah pada saat itu.
McConnell menyebut grafiti itu sebagai "amukan radikal," dan menambahkan: "Vandalisme dan politik ketakutan tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR